Di awal-awal Ramadan, distribusi barang pokok dan strategis lainnya masih tercekik. Akses distribusi yang belakangan dikeluhkan karena keterbatasan jalan, belum dapat kebijakan penyesuaian. Tetap dibatasi pada jam-jam tertentu.
Sebagai informasi, saat ini Jalan Jakarta, Loa Bakung, Sungai Kunjang, terpaksa jadi jalur utama lintasan kendaraan pengangkut barang. Kondisi ini tak terhindarkan karena Jalan KH Mas Mansyur yang sebelumnya jadi lintasan kendaraan berat, ditutup bagi “raksasa jalanan”. Ini disebabkan longsor di depan Masjid Nurul Huda yang terjadi awal Maret silam.
Adapun kendaraan jenis trailer pengangkut kontainer, dibatasi pukul 18.00-6.00 Wita untuk melintas di Jalan Jakarta. Ini sesuai surat edaran yang dikeluarkan Wakil Wali Kota Samarinda belum lama ini. Sementara kendaraan pengangkut jenis lain yang lebih kecil, diperkenankan melintas 24 jam. Namun demikian, laju kendaraan dibatasi maksimal 30 kilometer per jam.
Kalangan distributor pun mengeluhkan kondisi ini. Akses distribusi sempit membuat penumpukan barang Pelabuhan TPK Palaran tak terhindarkan. Belakangan mengemuka usulan agar Jalan Jakarta dibuka 24 jam saat hari libur, apalagi dalam rangka bulan puasa yang biasanya bikin kebutuhan barang melonjak.
Namun demikian, hingga puasa hari pertama, belum ada pembicaraan ke arah situ. Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda sebagai instansi berwenang, belum dapat arahan dari Wali Kota Samarinda maupun Pemprov Kaltim. “Tapi, kami menunggu. Mungkin karena terbentur hari libur,” ucap Kepala Bidang Lalu Lintas Angkutan Jalan Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda Hari Prabowo, kemarin (29/6).
Meski begitu, ditegaskan jika secara prinsip Dishub mengharapkan distribusi barang lancar. Hanya, pemerintah dihadapkan situasi yang tak mudah. Di sisi lain perlu menjaga kelancaran distribusi, perlu juga memberikan keamanan kepada warga karena Jalan Jakarta merupakan kawasan padat penduduk. “Hal semacam itu mesti disikapi,” tuturnya. [] RedFj/KP