SUMATERA UTARA – Penjabat Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Sumatera Utara (Prov. Sumut) Dessy Hassanudin, menilai pemasaran yang dilakukan para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Sumut masih lemah, sehingga diperlukan pelatihan digitalisasi promosi.
“Banyak masukan yang kita dapat hari ini. Harus ada peningkatan, bukan hanya dari produksi, tapi juga dari sektor pemasarannya. Kalau saya lihat-lihat, kita kurangnya di pemasaran,” kata Dessy usai memimpin Rapat Program Kerja Dekranasda Sumut Tahun 2024, di Medan, Selasa (09/01/2024) Dessy berharap, para pelaku UMKM di Sumut tidak hanya berfokus pada pameran untuk memperkenalkan produk-produk UMKM.
“Jangan hanya berpatokan di pameran. Sementara pameran hanya sesekali dan hanya membuka pintu untuk pengenalan,” ujarnya. Sebagai upaya meningkatkan kualitas dan kuantitas UMKM di Sumut, Dekranasda Prov. Sumut menggelar pelatihan digitalisasi promosi untuk para pelaku UMKM dan juga memastikan kualitas serta kuantitas produk UMKM agar dapat bersaing dengan produk impor.
“Jadi yang perlu diperhatikan juga adalah mutunya. Terkadang kemasannya sudah baik, namun kualitasnya kurang diperhatikan. Itulah yang membuat konsumen enggan untuk berbelanja. Selanjutnya produktivitas harus berkelanjutan. Jangan nanti sudah ada pembelinya, namun produktivitasnya tidak kontinu,” lanjutnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan usaha kecil dan menengah (UKM) Sumut Naslindo Sirait menyebutkan, pihaknya juga berupaya mendorong produk UKM Sumut agar mampu berdaya saing, baik dari sisi harga dan kualitas.
Ia menjelaskan, pelaku UMKM di Sumut akan diberikan pelatihan manajemen usaha, branding, pemasaran, dan promosi, hingga pendaftaran merek, “Tahun 2024, kita berupaya UKM Sumut dalam memasarkan produknya tidak lagi dengan konvensional, tapi sudah dengan digital. Kami juga sudah berkoordinasi dengan hotel, sejumlah ritel di Sumut, supaya produk UKM juga bisa dipasarkan di pasar modern,” kata Naslindo.
Redaksi07