Bagi Pemkab Kukar, Fitriady merupakan sosok pekerja keras dalam menjalankan amanah sebagai abdi negara. Hal tersebut diakui Bupati Kukar Rita Widyasari saat melepas jenazah dari rumah duka di Tenggarong.
“Banyak jasa-jasa beliau bagi pembangunan di Kukar. Semoga ini dicatat sebagai amal ibadah di sisi Allah SWT,” kata Bupati.
Menurut Bupati, satu hal yang dibanggakan dari sosoknya, yakni sering melakukan komunikasi dan kerap bertanya. Semisal apa yang diinginkan Bupati di bidang pemuda dan olahraga. Lantas, apa yang diinginkan Bupati mampu diterjemahkan dengan baik demi memajukan kepemudaan dan olahraga di Kukar.
“Terakhir, beliau menyelenggarakan lomba dayung bertaraf internasional dan mendapatkan lisensi internasional. Jelas, kegiatan itu akan berlanjut tahun depan. Tidak mudah mendapatkan lisensi dan ini karena kecerdasan almarhum,” kata Bupati.
Atas nama Pemkab Kukar, Bupati mengucapkan belasungkawa dan meminta maaf apabila dalam tugas yang diemban terlalu berat. Juga mungkin ada kata-kata yang salah sehingga mohon dimaafkan oleh keluarga. Kami memohon doa kepada Allah SWT pada bulan yang penuh ampunan ini. Apalagi jika orang wafat pada Ramadan akan dibebaskan dari siksa kubur, Amin ya Robbal Alamin,” ucap Bupati.
“Semoga kita semua, terutama keluarga dan anak-anaknya, diberikan kekuatan. Bagi orang yang beriman, mati itu adalah tujuan kita. Mari kita ikhlaskan kepergiannya, karena kita yang hidup juga akan mati,” tambah Bupati.
Fitriady dilahirkan di Tenggarong, 4 Maret 1961. Pangkat terakhir adalah Pembina Tingkat I (IV/b). Turut hadir pada pelepasan jenazah di rumah duka, antara lain Wakil Bupati M Ghufron Yusuf, Sekkab Edi Damansyah, sejumlah kepala dinas dan ratusan staf Dispora Kukar. [] KP