KUTAI KARTANEGARA – TEMPAT Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Reduce Reuse Recycle (3R) Gerakan Muara Jawa Bersih (GMJB) yang ada di Kecamatan Muara Jawa, Kutai Kartanegara memiliki banyak sekali workshop pengolahan sampah, baik organik maupun anorganik.
Sampah anorganik yang telah terpilah nantinya akan diubah kembali menjadi produk baru yang lebih bermanfaat. Salah satu produk andalan yang dihasilkan oleh TPST 3R GMJB ini adalah paving block dari sampah plastik.
Koordinator Pengolah Sampah Organik Achmad Mubarok menjelaskan, soal pemanfaatan sampah anorganik ini. Dia mengatakan, sampah yang bisa digunakan sebagai bahan untuk paving block adalah bungkus bekas makanan ringan atau makanan instan, spanduk, dan botol.
“Bahan-bahan ini kemudian dibakar pada tungku yang sumber apinya menggunakan kayu bekas yang telah dipilah dari sampah juga,” jelas Achmad kepada beritaborneo.com ketika ditemui di sela-sela waktu kerjanya, di Muara Jawa, Kukar, Kamis (08/02/2024).
Sampah plastik yang telah dipilah itu setelah dibakar akan dicampurkan dengan pasir sebagai pemberat. Kemudian campuran bahan berwarna hitam itu dicetak dalam cetakan paving, didiamkan sebentar untuk selanjutnya direndam di air selama satu malam. Paving block dari plastik pun bisa langsung digunakan dan didistribusikan.
“Pasirnya cukup segenggam saja. satu buah paving block itu dibuat dari dua hingga tiga kilogram plastik ditambah pasir. Kalau bikin seribu paving block jadi bisa mengurangi sampah plastik hingga dua ton. Apalagi ini produksinya setiap hari,” lanjut Achmad.
Untuk diketahui, paving block plastik ini telah diperjualbelikan di luar TPST 3R GMJB. Terutama pada masyarakat Kecamatan Muara Jawa. Achmad mengakui bahwa penjualan paving block ini memberi keuntungan yang cukup besar untuk pengembangan TPST.
Tidak hanya laku keras di kalangan masyarakat, paving block produksi TPST juga dibeli oleh beberapa perusahaan. Harganya dibandrol mulai dari Rp6 ribu per buah.
“Cukup senang karena selain bisa mengurangi sampah plastik, bisa menjadi produk baru yang sangat berguna. Kami berharap, ke depannya bisa tetap dipertahankan dan jangkauan pasar kami bisa lebih luas lagi,” tutupnya. []
Penulis: Nistia Endah Juniar Prawita | Penyunting: Agus P Sarjono