KUTAI KARTANEGARA – PENDISTRIBUSIAN Beras Bulog (Badan Urusan Logistik) di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) sempat tertunda karena pelaksanaan pemilu serentak 2024. Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Kukar pertanggal 19 Februari kemarin, mulai kembali melanjutkan distribusi ke masyarakat kurang mampu.
Sekretaris DKP Kukar Ananias mengatakan, pada Januari lalu sudah disalurkan sekitar 65 persen dari target 20 ribu keluarga miskin. Namun, karena ada kendala perbedaan data antara Bulog dan Kantor Pos serta adanya pemilu, penyaluran bantuan baru bisa dilanjutkan mulai tanggal 19 Februari untuk menjangkau sisa keluarga miskin yang belum menerima bantuan.
“Logistik DKP disalurkan dengan bantuan dari Bulog, sementara transportasi ke desa dan kelurahan dilakukan melalui kerjasama dengan Kantor Pos Indonesia,” tutur Ananias kepada beritaborneo.com di Kantor DKP Kukar, Rabu (21/02/2024).
Dia menjelaskan, dalam pendistribusian terkadang menemukan beberapa kasus di mana penerima sudah pindah domisili atau alami kematian. Sementara DKP Kukar hanya menyalurkan bantuan tersebut berdasarkan pada data “by name by address” dari Kementerian Koordinator PMK.
Dari maka itu pihaknya selalu berkoordinasi dengan Dinas Sosial (Dinsos) Kukar, Badan Perencanaan Peraturan Daerah (Bappeda), kecamatan, dan kelurahan terkait database penerima bantuan, untuk dialihkan kepada yang berhak lainnya disertai dengan surat pertanggungjawaban mutlak dari kepala desa.
Terkait stok cadangan pangan di Kukar, Ananias mengatakan saat ini tersedia sekitar 250 ton beras. Anggaran tahun ini katanya, telah dialokasikan untuk pengadaan tambahan, yang direncanakan akan dilaksanakan pada triwulan ketiga karena stok masih mencukupi.
“Kami berharap bantuan beras ini dapat membantu meringankan beban keluarga miskin di Kukar dan mengurangi tingkat kemiskinan di daerah ini,” tutupnya.
Info tambahan, beras bulog merupakan program bantuan pangan dari Badan Pangan Nasional bertujuan untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem yang terdaftar dalam data (P3KE) dari Kementerian Koordinator PMK. Masing-masing keluarga miskin akan menerima bantuan sebesar 10 kg beras.[]
Penulis: Jemi Irlanda Haikal | Penyunting: Agus P Sarjono