SAMARINDA – WARGA antusias mengikuti shalat tarawih pertama bulan Ramadhan 1445 Hijiriah di Masjid An Nur Pondok Sambutan Permai, Sambutan, Samarinda, Senin (11/03/2024) malam.
Sekitar pukul 19.00 Wita, warga sudah ramai memasuki masjid yang berada di Perumahan SBT Permai Jalan Embun Suryana. Kurang lebih 300 jemaah tampak memenuhi dua lantai yang disediakan untuk melaksanakan shalat tarawih sebanyak 23 rakaat, terdiri dari 20 rakaat tarawih dan tiga witir.
Pengelola Masjid An Nur Pondok Sambutan Permai Abdul Halim mengatakan, pihaknya mengikuti ketetapan pemerintah soal penentuan awal Ramadhan. Melalui sidang isbat yang digelar Kementerian Agama di Jakarta, pemenerintah menetapkan 1 Ramadhan 1445 Hijriah jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024.
“Dari tahun ke tahun, kami ikut pemerintah. Di mana awal Ramadhan tahun ini jatuh pada tanggal 12 Maret 2024. Artinya, kami mulai melaksakan sholat terawih pada malam ini,” ujar Bendahara Takmir Masjid An Nur Pondok Sambutan Permai ini.
Selain Sholat Terawih, lanjut Halim -sapaan akrabnya, para Ramadhan 1445 H ini pengurus Masjid An Nur telah menyiapkan rangkaian syiar Ramadhan selama satu bulan penuh. Mulai dari buka puasa bersama, tadarus Al Quran, peringatan Nuzulul Quran, pasar Ramadhan, i’tikaf 10 malam terakhir dan sahur bersama.
“Untuk kegiatan ramadhan, kami ada Pasar Ramadhan, tadarus Al Quran, Nujulul Quran di pertengahan ramadhan yang akan memanggil satu penceramah. Untuk 10 malam terakhir ditiap malamnya akan diisi ceramah agama serta makan sahur bersama,” tutur Halim.
Disinggung imbauan Menteri Agama terkait penggunaan pengeras suara, Halim memaparkan, pengelola Masjid telah melakukan rapat untuk tetap menggunakan alat pengeras suara luar saat shalat tarawih dan tadarus Al Quran. Selain karena sudah tradisi, posisi masjid yang berada di dalam perumahan tidak bersebelahan dengan rumah warga.
“Masjid ini berada di internal perumahan artinya tidak berada di pinggir jalan besar. Jika kami matikan, nanti malah jadi pertanyaan warga, mengapa tidak ada kegiatan di masjid. Karena itu kami tetap menggunakan pengeras suara luar, dan akan matikan setelah tadarus Al Quran sekitar pukul 22.15 Wita,” tutup Halim. []
Penulis: Guntur Riyadi | Penyunting: Agus P Sarjono