TENGGARONG – BANK Sampah Al-Hidayah yang sudah beroperasi sejak tahun 2023 lalu di Kelurahan Maluhu turut berpartisipasi dalam rangkaian Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang digelar Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kabupaten Kukar.
Sebagai salah satu subjek keberhasilan pengelolaan sampah, bank sampah ini kemudian menjadikan acara tersebut sebagai sarana untuk belajar lebih banyak mengenai pengelolaan sampah agar bisa diterapkan di Kelurahan Maluhu.
Bank sampah ini membawa beberapa jenis sampah yang telah dipungut untuk kemudian diletakkan di bank sampah induk DLHK Kukar. Ada pula sampah yang akan dibawa ke lokasi bank sampah Al-Hidayah untuk dilakukan pengolahan.
Ketua Bank Sampah Al-Hidayah Sugiharto menyebutkan, pihaknya bekerjasama dengan para anggota Dasa Wisma Maluhu yang ada di RT.04 Maluhu dalam menjalankan acara ini.
“Kami kerjasama dengan ibu-ibu Dasa Wisma untuk pungut, kumpul, dan pilah sampah supaya lingkungan bisa lebih bersih lagi dan secara tidak langsung menimbulkan kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan,” ujarnya ditemui beritaborneo.com usai kegiatan HPSN di area Car Free Day, Tenggarong, Minggu (10/03/2024).
Setelah kegiatan ini dilaksanakan, Sugiharto menyebutkan bahwa pihaknya akan terus mengembangkan bank sampahnya agar bisa lebih baik dalam mengelola sampah yang diterima nantinya.
Adapun kerjasama yang saat ini sedang mereka jalankan adalah kerja sama dengan sekolah-sekolah dan membangkitkan semangat dari para ibu-ibu untuk mengurus sampah-sampah yang dihasilkan di lingkungan sekitar mereka.
“Ibu-ibu itu komponen penting selain pemuda, jadi kami akan optimalkan mereka dalam pengelolaan sampah. Untuk saat ini, sampah organik masih kami oleh menjadi kompos, sedangkan yang anorganik itu dibuat untuk kerajinan dan dijual jika masih layak,” jelas Sugiharto.
Ia melanjutkan, hasil dari penjualan sampah anorganik yang telah terpilah itu kemudian digunakan untuk donasi keperluan Taman Pendidikan Quran (TPQ) di RT.04 Maluhu. Sedangkan untuk sampah organik yang diubah menjadi kompos akan dikembalikan kepada Dasa Wisma dan Kelompok Wanita Tani (KWT) yang ada di Maluhu untuk mereka gunakan dalam pemanenan sayur dan buah.
Untuk saat ini, produk yang dihasilkan olehh Bank Sampah Al-Hidayah berupa lilin aromaterapi dari minyak jelantah, tas dan gaun dari plastik, kompos, kursi dan meja dari ban yang dipadukan dengan kayu.
“Untuk sistem pengambilan sampah yang telah dipilah oleh warga itu kami yang mengangkutnya sendiri, khusus RT.04. Selain RT ini, mereka bisa mengantarkan langsung ke lokasi bank sampah kami, dalam keadaan sampah sudah terpilah,” tuturnya.
Untuk diketahui, hari pengambilan dan penyetoran sampah di bank sampah ini dilakukan setiap hari Sabtu dan Minggu setiap minggunya. Dalam dua hari ini, masyarakat bisa mulai menyetor sampah yang mereka hasilkan dari kegiatan rumah tangga untuk ditukarkan menjadi uang yang kemudian digunakan untuk donasi.
“Kami siap mengoptimalkan pengelolaan sampah. Melalui kegiatan ini, kami berkomitmen untuk bisa meningkatkan sistem yang telah kami jalankan sebelumnya, tentu saja dengan bantuan dari pemerintah dan masyarakat sekitar,” tutupnya. []
Penulis: Nistia Endah Juniar Prawita | Penyunting: Agus P Sarjono