KUNINGAN – Warga Jalan Raya Desa Jatimulya, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Kuningan, Provinsi Jawa Barat dibuat geger. Seorang berjenis kelamin laki-laki ditemukan tewas bersimbah darah dengan leher tergorok di dalam mobil merek Ford. Ia diduga dibunuh. Dari hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), diketahui pria itu berada di kursi kemudi. Selain luka di leher, terdapat pula sejumlah sayatan di bagian lengan. Namun untuk memastikan dugaan itu, polisi masih menyelidiki kasus ini.
Jasad dengan leher tergorok itu ditemukan pertama kali oleh pedagang keliling yang sedang melintas di Jalan Raya Desa Jatimulya, Kamis (04/04/2024) malam lalu. Aparat pemerintah setempat yang mendapat informasi, langsung melaporkannya ke pihak kepolisian. Anggota Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) dan penyidik Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Kepolisian Resor (Polres) Kuningan yang menerima laporan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Pintu mobil Ford berwarna merah dengan berpelat nomor polisi (nopol) B 1624 UME harus dibuka secara paksa karena terkunci dari dalam.
Polisi pun mendapatkan identitas melalui Surat Izin Mengemudi (SIM). Pria tersebut bernama Reffan Gani (29). Beberapa barang bukti pun diamankan seperti handphone (HP) dan sebilah pisau berlumuran darah. Kapolres Kuningan AKBP Willy Andrian mengatakan, penyidik melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus tersebut, termasuk dugaan tindak pidana pembunuhan.
“Yang jelas, benar ada luka sobek di leher korban. Semoga kasus ini segera terungkap. Selain ditemukan luka di leher, juga ada luka sayatan di pergelangan tangan. Namun nanti dokter forensik yang akan menyimpulkan setelah autopsi nanti,” ujar Ajun Komisaris Besar Polisi Willy Andrian, Kapolres Kuningan dikonfirmasi wartawan, Sabtu (6/4/2024).
Sementara itu, jenazah korban Reffian Gani (29), pengemudi Ford B 1624 UME yang ditemukan tewas di dalam mobil, dimakamkan di Panjalu, Kabupaten Tasikmalaya pada Jumat (5/4/2024). Keluarga korban tinggal di Gang Surareja No 143/34-B RT 03/09, Sumur Bandung, Kota Bandung. Namun rumah keluarga korban kosong karena mereka telah berangkat ke Panjalu, Tasikmalaya. ES, tetangga korban mengaku terkejut saat mendengar kabar Reffian Gani meninggal dengan cara mengenaskan. “Iya (kaget) karena orangnya biasa saja tidak pernah ada masalah apa pun,” kata ES kepada wartawan.
Menurut ES, korban sudah lama tinggal di kawasan Surareja dan selalu bepergian untuk bekerja bersama saudaranya. “Saya kurang paham kerjanya apa, tapi suka kerja sama kakaknya,” ujarnya.
KRONOLOGI
Kronologi penemuan mayat itu berawal diketemukannya sebuah mobil yang terparkir mencurigakan di pinggir jalan pada pagi hari sekira pukul 08.30 WIB oleh saksi, pedagang timun yang tinggal du Desa Jatimulya, bernama Darna (62 tahun). Menurut dia, kondisi mobil mesinnya tidak menyala dan “agak laen” membuat penasaran lantaran hingga malam sekitar pukul 19.00 WIB, kendaraan berjenis mobil sport merek Ford warna merah dengan nomor polisi B 1624 UME, masih saja terparkir di pinggir jalan raya Desa Jatimulya – Cidahu.
“Saya melihat mobil tersebut sejak Kamis pagi sekitar pukul 09.00 WIB saat akan buka warung. Awalnya saya tidak curiga, dan menganggap hal biasa. Sampai akhirnya tadi sekitar habis Tarawih, saya bersama dua teman saya mengecek mobil tersebut dan kaget saat disorot pakai senter, ternyata di dalamnya ada orang dengan kondisi leher berlumur darah,” ungkap Darna di lokasi kejadian.
Saat itu juga Darna bersama temannya, Kuswanto, melaporkan temuan mayat di dalam mobil tersebut ke Ketua RT setempat yang langsung diteruskan ke perangkat Desa Jatimulya juga Polsek Cidahu. Langsung laporan ditanggapi petugas kepolisan mendatangi TKP disusul anggota Inafis dan penyidik dari Satreskrim Polres Kuningan melakukan identifikasi dan olah TKP. “Saya sampai bergidik pas lihat di dalam mobil ada orang lehernya berdarah seperti itu. Sepertinya digorok,” ujar Darna.
Anggota polisi yang dipimpin Kasat Reskrim Polres Kuningan, I Putu Ika Prabawa Kartima Utama, didampingi Kapolsek Cidahu Iptu Makmudin, melakukan olah TKP dan identifikasi oleh Tim Inafis. Pintu mobil bisa dibuka dibantu jasa montir. Lalu korban diketahui berjenis kelamin laki-laki dengan identitas kartu SIM bernama Reffian Gani (28 tahun), seorang wiraswasta yang beralamat dari gang Surareja No. 143 / 34-B RT 06 RW 09, Kecamatan Sumur Bandung Kota Bandung.
Adapun barang bukti yang ditemukan di tempat kejadian: 1 unit kendaraan roda empat, 1 kartu SIM A milik korban, 1 buah pisau jenis kater, 1 unit handphone, 1 buah baju loreng yang bertuliskan TNI AD, 1 buah box/kardus, sebuah tisu bekas, 1 buah dompet, 1 buah kunci mobil, 2 kartu ATM. Menurut pihak kepolisian, diduga korban merupakan korban pembunuhan dengan cara menyayat leher menggunakan pisau kater. Hal ini dikarenakan posisi korban dalam keadaan mengemudi. Selanjutnya korban yang sudah dalam kondisi kaku, dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) 45 Kuningan. Kendaraan korban diangkut oleh satu unit truk trailer untuk diamankan di Polres Kuningan.
SAKSI MATA
Ahmad Jayadi, Kepala Desa Jatimulya, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Kuningan mengaku, sempat berpapasan dengan mobil Ford merah berisi mayat tergorok itu. Jayadi menceritakan, saat itu dia sedang dalam perjalanan arah Selatan dan melihat mobil Ford merah dari arah lawan melaju tak terarah hingga keluar jalur. Jayadi sempat curiga dan mencoba menghampiri untuk memastikan, namun ternyata mobil tersebut kembali melaju melanjutkan perjalanan ke arah Utara.
“Kamis pagi saya sempat berpapasan dengan mobil Ford merah tersebut, saya dalam perjalanan ke arah Cidahu dan mobil Ford merah menuju Ciledug. Terlihat saat di tanjakan Cibuluh, mobil merah melaju oleng hingga keluar jalur sampai ke bahu jalan dan akhirnya berhenti. Saya curiga mungkin ada yang tidak beres di dalam mobil, jadi saya pun berhenti untuk memastikan. Tapi saat saya hendak menghampiri, ternyata mobil merah itu maju lagi melanjutkan perjalanan,” ungkap Jayadi, Jumat (05/04/2024).
Jayadi pun kemudian melanjutkan perjalanan meski di dalam hatinya masih bertanya-tanya tentang apa yang terjadi di dalam mobil Ford merah tersebut. Hingga akhirnya pada Kamis malam Jayadi mendapat laporan dari warga tentang temuan mayat di dalam mobil, seketika dia pun langsung teringat dengan kejadian pada pagi tersebut. “Saya tanya, yang mobil merah bukan? ternyata benar. Berarti waktu saya berpapasan memang di dalam mobil merah itu sedang ada masalah,” ujarnya.
Saat polisi datang ke lokasi untuk melakukan olah TKP, Jayadi mengaku, sempat melihat kondisi jenazah pengendara Ford merah tersebut. Termasuk melihat keberadaan handphone korban yang tergeletak di samping tubuhnya. “Benar, kondisi leher tergorok dan ada sayatan di pergelangan tangan. Saat olah TKP juga ditemukan barang bukti cutter, dompet dan handphone di dalam mobil tersebut. Untuk handphone saya lihat ada di samping korban tapi kondisinya sudah pecah dan mati,” ungkapnya. []
Redaksi 01