SAMARINDA – Berkenaan dengan moment Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah, Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Akmal Malik menyampaikan hikmah yang didapat setelah selama sebulan mengambil pelajaran dari kesucian Ramadhan.
“Seorang pemimpin harus hadir untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Ingat, pemimpin hadir bukan untuk melayani dirinya sendiri, tetapi melayani masyarakat,” pesan Akmal Malik di Rumah Jabatan Gubernur Jalan Gajah Mada Samarinda, Jum’at (12/4/2024).
Dia juga menandaskan, seorang pemimpin harus menyadari bahwa dirinya adalah seorang pelayan publik. Sebagai seorang pelayan, maka pemimpin harus memahami orang-orang yang akan dilayaninya.
Akmal Malik juga mencoba selalu mengingatkan kepada dirinya sendiri akan tugas sebagai Pj Gubernur Kaltim yang diamanahkan oleh presiden dan menteri untuk melayani rakyat.
“Gubernur, bupati, walikota, bahkan menteri sekalipun adalah pelayan masyarakat. Maka kita harus melayani masyarakat,” tegasnya lagi.
Berbeda dengan tradisi seorang gubernur atau pejabat lainnya yang terbiasa pada hari pertama Idul Fitri melaksanakan Open House atau menerima tamu untuk bersilaturahmi. Tetapi Pj Gubernur Akmal Malik memilih mengisinya dengan mengunjungi beberapa panti asuhan yang ada di wilayah kerjanya.
“Saat kita berbahagia (merayakan Idul Fitri), di tempat lain masih ada saudara-saudara kita yang kurang beruntung,” katanya.
Apalagi, sambungnya, anak-anak yatim piatu yang saat ini mereka sudah tidak lagi memiliki ayah dan ibu. “Saya ingin berbagi bahagia. Memang mereka minoritas, tetapi mereka akan men-trigger kita. Mengingatkan kita bahwa bahagia itu hak semua orang,” tambahnya.
Akmal sangat berharap langkah kecil yang dilakukannya dalam mengisi perayaan hari yang fitri ini dapat mengingatkan para aparatur negara dan para pemimpin sebagai pelayan masyarakat. Sebagai Abdi Negara, sebagai Abdi Praja, mereka hadir bukan untuk melayani dirinya sendiri, tetapi melayani masyarakat.
“Kadang memang tidak mudah untuk berbuat baik itu. Karena perspektif orang pasti berbeda-beda. Tapi hari ini kita sudah bermaaf-maafan. Kita mulai dari nol kilometer lagi. Teruslah berbuat baik. Semoga semua hal baik diridhoi Allah SWT,” pungkas Akmal. []
Penulis: Himawan Yokominarno | Penyunting: Agus P Sarjono