BALIKPAPAN – SELURUH rakyat Indonesia dari berbagai penjuru daerah, menaruh harapan besar kepada Tim Nasional (Timnas) Under-23 (U23) yang tengah berlaga di Piala Asia U23. Apalagi perjalanan Timnas U23 dalam ajang yang dihelat di Qatar mulai 15 April hingga 3 Mei 2024 itu cukup menjanjikan.
Tampil sebagai tim debutan, anak asuh Pelatih Shin Tae-yong itu memang sempat kalah kontroversial pada laga perdana melawan tim tuan rumah Qatar. Namun setelahnya, Rizky Ridho dan kawan-kawan bangkit menghempaskan Australia dan Yordania. Timnas pun maju ke babak 8 besar menghadapi lawan tangguh lainnya, yakni Korea Selatan.
Pertandingan babak gugur Piala Asia U23 yang mempertemukan Indonesia dan Korea Selatan ini pun mendapat perhatian masyarakat Indonesia. Pasalnya, jika mampu mengalahkan Korea dan maju ke semifinal, Indonesia punya kesempatan untuk berlaga di Olimpiade 2024 Paris, Perancis.
Antusias dan dukungan diberikan kepada Timnas U23. Masyarakat di berbagai daerah menggelar nonton bareng (nobar) melalui layar televisi. Termasuk juga warga di Kota Balikpapan. Bahkan, empat videotron di Kota Minyak itu beralihfungsi untuk keperluan Nobar Timnas Indonesia. Adapun lokasi videotron yang dimaksud yakni Kantor DPRD Kota Balikpapan, BSCC Dome Balikpapan, Lapangan Tennis Indoor Balikpapan, serta Kantor Kesbangpol Kota Balikpapan.
Lokasi nobar di depan Kantor DPRD Kota Balikpapan itu sendiri telah dipadati ratusan penonton sejak pukul 01.00 WITA. Massa yang siap mendukung Timnas Indonesia itu memarkirkan kendaraan mereka di bahu jalan, kemudian bergegas menempati lokasi yang telah ditetapkan dengan tertib seraya menunggu pertandingan dimulai.
Dihadapan mereka, videotron milik DPRD Kota Balikpapan yang setiap harinya berfungsi untuk menyampaikan informasi mengenai Kota Balikpapan, kini disulap menjadi tayangan pertandingan Piala Asia U23.
Tak hanya menonton secara percuma, namun atmosfer yang dirasakan pada titik penayangan tersebut mulai panas ketika Lagu Indonesia Raya diputar. Para penonton pun ikut larut menyanyikan lagu kebangsaan itu sambil harap-harap cemas, menantikan permainan Timnas U23 menghadapi Korea. Sebab pasukan Teaguk Warrior -sebutan Timnas Korea, merupakan salah satu tim kuat yang berpengalaman mentas di Piala Asia, bahkan tak pernah absen berlaga di Olimpiade.
Meski tak banyak pedagang yang berjualan di lokasi ini, namun penonton tampak menikmati pertandingan yang akan digelar. Beberapa dari mereka terlihat berdoa demi kemenangan Timnas Indonesia. Ada pula yang sibuk merekam momen-momen nonton bareng itu dengan ponsel mereka.
Sekitar pukul 01.30 WITA, pertandingan pun dimulai. Penonton begitu fokus menatap layar videotron yang menyala terang di hadapan mereka, seolah tak ingin ketinggalan satu gerakan kecil pun dari para pemain jauh di dalam sana. Beragam reaksi muncul hingga detik-detik akhir penayangan.
Sejauh kegiatan nobar ini berlangsung, tidak terdeteksi adanya aksi anarkis yang dilakukan oleh para penonton. Semua begitu tertib dan sama sekali tidak terganggu dengan jam yang sudah mulai memasuki waktu shalat subuh.
Adit, salah satu penonton yang sudah hadir di lokasi sejak pukul 01.15 menyebutkan bahwa ini bukanlah kali pertama dia ikut serta dalam acara nobar. Namun ia mengaku, acara nobar malam itu benar-benar sangat berbeda dan damai.
“Sama sekali tidak anarkis, semuanya santai selama penayangan, karena kita tahu bahwa sepak bola itu menyatukan Indonesia, apalagi didukung dengan penampilan permainan Timnas Indonesia yang cukup baik dan hasilnya sangat positif, yakni Timnas Indonesia meraih kemenangan atas Korea Selatan,” pungkas Adit ketika ditemui beritaborneo.com di lokasi nobar depan Kantor DPRD Kota Balikpapan, Jumat (26/04/2024) lalu.
Pertandingan yang selesai pada pukul 05.00 WITA itu berlangsung dengan adanya perpanjangan waktu 15×2 menit serta dilanjutkan dengan drama adu penalti yang cukup panjang. Kendati demikian, sama sekali tidak ada penonton yang beranjak dari tempat mereka sebelum pertandingan ini benar-benar selesai.
Dibalik betapa menegangkannya acara nonton bareng ini, Adit menyebutkan bahwa hanya ada dua hal yang menjadi kendala saat acara penayangan berlangsung, yakni properti bendera yang terpasang tepat di depan Kantor DPRD Kota Balikpapan. Properti tersebut dipasang tepat di depan layar videotron, sehingga cukup mengganggu, selain itu berkenaan dengan koneksi.
“Umbul-umbul di depan videotron ini cukup mengganggu, jadi kalau bisa seharusnya dicabut dulu sementara selama nobar berlangsung untuk alasan kenyamanan. Terus untuk koneksi yang sempat terputus, itu seharusnya pihak operator stand by di depan laptop untuk bisa antisipasi koneksi yang terputus, sehingga tidak menghambat jalannya acara,” jelas Adit memberi masukan.
Memang pada saat penayangan, sempat terjadi tiga kali hilang koneksi dadakan yang membuat penayangan menjadi terjeda mulai 2-5 menit lamanya setiap hilang koneksi. Tentu, hal tersebut sangat menghambat penayangan. Sebab mendekati skor akhir penentu, para penonton harus menunggu koneksi kembali terhubung dan video bisa dilanjutkan.
Lebih lanjut Adit menyambung, “Selain umbul-umbul, saya juga sampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Pemkot Balikpapan yang menyelenggarakan event ini dengan memanfaatkan fasilitas yang ada untuk warga Balikpapan. Memang acara ini cukup sederhana, namun dari segi kesiapannya cukup baik. Untuk lokasi pemilihannya cukup strategis, tidak memblokir jalan utama, dan syukurnya penontonnya tertib,” tutup Adit.
Pertandingan yang berlangsung menegangkan itu berakhir dengan happy ending. Di luar dugaan, Indonesia berhasil memupus rekor Timnas Korea yang tidak pernah absen ikut Olimpiade. Dalam pertandingan itu, Indonesia sempat unggul dua kali melalui gol yang dilesakan Rafael Struick.
Bahkan asa Indonesia kian besar, tatkala striker Korea mendapat kartu merah di pertengahan babak kedua, di mana saat itu Indonesia tengah unggul 2-1. Sayangnya, Timnas akhirnya kebobolan juga yang memaksa pertandingan harus dilanjutkan pada babak tambahan.
Tak ada lagi gol tercipta hingga wasit meniupkan pluit tanda akhir pertandingan. Hasil imbang itu membawa kedua tim harus melalui adu tendangan pinalti, di mana pemenangnya akan bermain di semifinal.
Laga tos-tosan yang berlangsung panjang dan menegangkan akhirnya berakhir dengan kemenangan Indonesia setelah penendang pinalti ke-12 Indonesia Arhan Pratama berhasil merobek gawang Korea. Indonesia pun menang 11-10 atas Korea dan maju ke babak semifinal.
Kemenangan itu tak ayal dirayakan seluruh penonton nobar di depan Kantor DPRD Balikpapan dengan suka cita. Ada yang berlari melakukan selebrasi, ada pula yang loncat dan berteriak kegirangan. Sebagian ada yang saling berpelukan dengan teman sejawatnya, ikut merayakan kemenangan Timnas U23 di malam yang panjang itu. []
Penulis: Nistia Endah Juniar Prawita | Penyunting: Agus P Sarjono