SAMARINDA – RUAS jalan yang menghubungkan Kota Samarinda dengan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) kondisinya memang terbilang mulus. Hal itu pun memberikan kenyamanan bagi pengendaraan kendaraan roda dua dan empat yang kerap melintas di ruas jalan itu.
Sayangnya, meski jalan poros utama Samarinda – Tenggarong itu terbilang mulus, namun masih ada kendala lain, yakni penerangan yang dinilai belum maksimal.
Padahal, selain menghubungkan Samarinda dan Tenggarong, jalan yang kerap dilalui ratusan bahkan ribuan kendaraan setiap harinya itu juga menjadi akses utama masyarakat untuk menuju ke wilayah Separi, Muara Badak, Muara Kaman, Sebulu, dan wilayah lainnya.
Ashari, pegawai di salah satu perusahaan pembiayaan yang berada di Tenggarong mengeluhkan, seringnya beberapa lampu penerangan di jalur tersebut dalam kondisi tidak menyala alias mati.
“Saya tiap hari pulang pergi, melewati jalur ini, karena kebetulan saya berdomisili di Samarinda, hanya saja dapat rezekinya di Tenggarong. Lampunya banyak yang mati, dan penerangannya juga ngga rata,” ucapnya.
Ashari berharap, agar penerangan di jalur tersebut bisa merata dan segera mendapatkan perhatian dari pihak terkait, agar dapat cepat dibenahi.
“Saya sih berharap, untuk penerangannya bisa terang maksimal, soalnya saya hampir tiap hari, pulangnya bisa malam,” tuturnya. []
Penulis: Rangga Satria | Penyunting: Agus P Sarjono