TARAKAN – Enam orang ditetapkan tersangka dugaan pengeroyokan di klub malam Dejavu, Jalan Gunung Selatan, Kelurahan Kampung Satu Skip, Kecamatan Tarakan Tengah, Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara). Diketahui aksi pengeroyokan tersebut terjadi sekira pukul 02.47 Wita, Minggu (28/04/2024).
Kepolisian Resor (Kapolres) Tarakan, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Ronaldo Maradona T.P.P Siregar melalui Kepala Satuan (Kasat) Reserse Kriminal (Reskrim), Ajun Komisaris Polisi (AKP) Randhya Sakthika Putra mengatakan, saat itu korban melihat teman wanitanya berdebat dengan salah seorang tersangka.
Alasannya, karena tersangka melihat wanita tersebut merekam video tersangka saat sedang berjoget. “Datanglah korban untuk melerai. Karena tidak senang dilerai, tersangka langsung memukul diikuti dengan teman-temannya. Aksi itu sempat dilerai dan kedua belah pihak dibawa keluar hall. Tapi diluar sempat berkelahi lagi,” tuturnya, beberapa hari lalu, Jumat (03/05/2024).
Korban akhirnya melapor ke Polres Tarakan dan langsung dilakukan penyelidikan. Tersangka berinisial BM (39) yang pertama kali diamankan Unit Resmob Satreskrim Polres Tarakan, Selasa (30/04/2024). Sisanya tersangka berinisial HF (20), MA (23), RR (20), RT (21), dan YA (22) diantarkan keluarganya masing-masing untuk menyerahkan diri ke Polres Tarakan. Sebab ada dugaan para tersangka akan melarikan diri ke luar Tarakan.
“Setelah kami lakukan pemeriksaan, tidak ada wanita itu merekam tersangka. Dia hanya merekam video biasa dan dipublish ke insta story. Namun karena tersangka terpengaruh alkohol, disitulah cekcok adu mulut dan berakhir pemukulan,” jelasnya. Pengungkapan kasus tersebut, juga terungkap dari rekaman CCTV. Polisi juga sempat memasang garis polisi di klub malam tersebut, namun sudah dibuka kembali, Kamis (02/05/2024).
Rata-rata para tersangka bekerja sebagai nelayan dan mahasiswa. Meski sudah melepas garis polisi, pihaknya akan memastikan kembali sistem pengamanan di klub malam. Sebab klub malam tersebut seringkali terjadi perkelahian. Bahkan pemilik klub malam sudah dilakukan pemeriksaan. “Kalau terjadi lagi, bakal kami police line lebih lama lagi,” tegasnya. []
Redaksi07