MAHAKAM ULU – Banjir merendam 5 kecamatan di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Kalimantan Timur (Kaltim) gegara curah hujan tinggi yang membuat Sungai Mahakam meluap. Warga terdampak banjir mulai mengungsi ke rumah kerabat. “Betul (banjir) penyebabnya karena curah hujan yang tinggi sehingga sungai Mahakam tak mampu menampung semua, jadi meluap,” ujar Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mahulu Agus Darmawan kepada media, Selasa (14/05/2024).
Agus mengatakan banjir awalnya menerjang Kecamatan Long Apari pada, Senin (13/05/2024). Banjir di wilayah terujung Kaltim itu kemudian meluas ke 4 kecamatan lainnya pada Selasa (14/05/2024). “Jadi di Mahulu ini ada 5 kecamatan, di Long Apari sudah mulai surut tetapi hari ini berdampak ke kecamatan ilir seperti Long Pahangai, Long Bagun, Laham dan Long Hubung secara bergiliran,” jelasnya.
Dia menyebut ketinggian air di beberapa titik mencapai dada orang dewasa. Namun Agus mengaku belum memiliki data pasti terkait warga terdampak banjir karena pihaknya masih melakukan pendataan di lapangan.
“Ketinggian airnya mencapai dada orang dewasa, bisa dibilang hampir 50 persen warga terdampak, untuk data pastinya belum sementara kami masih melakukan pendataan. Karena kami juga kekurangan personel jadi dibagi, dibantu juga oleh Tentara Negara Indonesia (TNI)-Kepolisian Republik Indonesia (Polri) tadi,” terangnya.
Pihak BPBD pun, kata dia, telah mengambil langkah dengan menyiapkan sejumlah perahu karet untuk membantu mengevakuasi warga. Warga terdampak memilih untuk dievakuasi ke rumah sanak keluarganya yang lebih aman.
“Ada sebagian. Tetapi ada sebagian warga yang rumahnya tinggi, itu rumah-rumah lama. Ada sebagian warga kita evakuasi yang orang tua karena kedinginan kan, ke rumah sanak keluarganya yang lebih tinggi. Jadi kami sediakan perahu karet juga untuk mengantar. Sementara ini kami belum mendirikan posko atau tenda darurat,” ungkapnya.
Selain itu, pihaknya bersama multi sektor di Mahakam Ulu telah melakukan rapat Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk memutuskan penetapan tanggap darurat bencana. Sambil menunggu keputusan dari Bupati.
“Kami hari ini sudah melakukan rapat TRC multi sektor Mahakam Hulu. Untuk menindaklanjuti banjir ini dan kami akan menetapkan status darurat. Tapi ini baru dilaporkan ke pimpinan, pak Bupati,” ucapnya. Dia pun meminta warga Mahakam Ulu untuk waspada terkait cuaca ekstrem. Sebab dari informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dalam beberapa hari ke depan curah hujan diperkirakan masih tinggi.
“Seminggu yang lalu kami juga sudah berikan peringatan melalui surat imbauan kepada masyarakat karena kita menghadapi curah hujan yang tinggi jadi dampaknya akan terjadi banjir,” pungkasnya. []
Redaksi08