SAMARINDA – BANJIR yang melanda Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) masih bertahan hingga hari ini, Jum’at (17/5/2024). Banjir saat ini merupakan banjir terparah sepanjang sejarah, dengan ketinggian air mencapai 3 – 4 meter di kawasan Ujoh Bilang.
Banjir yang dimulai terjadi sejak Senin (13/5/2024) dengan cepat meluas dari kecamatan Long Apari ke kawasan di sekitarnya. Sehingga mengakibatkan rumah warga, kantor pemerintahan, sekolah, puskesmas dan fasilitas umum lainnya terendam air.
Tingginya air membuat banyak warga terisolasi di rumah mereka dan terpaksa bertahan hidup dengan persediaan makanan yang terbatas.
Mengatasi hal ini Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Akmal Malik menginstruksikan agar dapat dilaksanakan secara gerak cepat terhadap penanganan musibah banjir di Kabupaten Mahului.
“Tentunya kita (harus) mengambil langkah cepat. Saya sudah perintahkan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) dan Dinsos (Dinas Sosial) mengkonsolidasikan bantuan untuk warga. Segera eksekusi bantuan. Semoga bisa meringngankan beban saudara kita di Mahakam Ulu yang ditimpa banjir. Harap sabar, karena medan juga cukup berat ke sana,” ungkap Akmal Malik.
Menindak lanjuti instruksi Pj Gubernur Kaltim, Kepala Dinas Kesehatan Jaya Mualimin menjelaskan, pihaknya mengirimkan tim kesehatan awal untuk melakukan assesment terkait kebutuhan medis di Mahulu.
“Insya Allah, hari Kamis (16/5/2024) pukul 16:00 wita (Tim Kesehatan awal) kami lepas ke Mahulu. Besok pagi (Jum’at, (17/5/2024)) baru tembus ke Mahulu,” ujar Jaya.
Sementara Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kaltim Andi Muhammad Ishak menjelaskan, dilakukan pengiriman 1.500 paket logistik sebagai tahap pertama dari 6.000 paket logistik yang diperuntukkan bagi korban banjir di Hulu Mahakam.
“Loading barang ke Kapal Motor Cahaya Dinah baru selesai subuh tadi dan kapal berangkat dari Pelabuhan Sungai Kunjang sekitar jam 07:00 pagi. Dan direncanakan akan merapat di Kecamatan Laham,” kata Andi Muhammad Ishak.
Bantuan paket logistik yang dikirim terdiri dari berbagai macam kebutuhan pokok. Seperti beras, gula pasir, makanan kaleng, mie instan, minyak goreng dan susu kental.
Selain itu juga dikirim bantuan yang berasal dari pusat menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Berupa tenda keluarga portable, paket family kit, perlengkapan bayi dan anak-anak balita, kasur busa hingga selimut dengan total anggaran Rp 273 juta.
Rombongan Tim BPBD Kaltim beserta Badan SAR Nasional juga telah bergerak ke Kabupaten Mahulu melalui jalur darat. Kemudian disusul dengan Tim Logistik dan Tim Kesehatan melalui jalur Sungai Mahakam. []
Penulis: Himawan Yokominarno | Penyunting: Agus P Sarjono