PENAJAM – PULUHAN petani di Desa Sidorejo, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) yang tergabung dalam 12 Kelompok Tani (Poktan), siap mewujudkan Desa Sidorejo menjadi salah satu lumbung pangan di Kabupaten PPU.
Perihal ini dikatakan Kepala Desa (Kades) Sidorejo Dari Sugi saat menghadiri pertemuan petani di wilayah itu, Sabtu (18/5/2024). Pertemuan tersebut digelar dalam rangka membahas cara mengatasi serangan hama bagi tanaman padi dan holtikultura di area persawahan Desa Sidorejo.
“Kami selaku pemerintah desa sangat mendukung kegiatan yang digagas, khususnya oleh petani. Apa kebutuhan petani dan rencana ke depannya, apa yang bisa kita berikan kepada seluruh petani untuk kemajuan pertanian. Saya komitmen, Desa Sidoarjo mampu menjadi salah satu lumbung pangan di PPU,” kata Dari Sugi.
Dia mengatakan, kegiatan poktan yang ada di Desa Sidorejo saat ini juga sedang menyiapkan lahan demplot atau metode penyuluhan pertanian ke petani dengan cara membuat lahan percontohan di wilayah itu. Sekaligus menyusun rencana alur pengendalian dan cara membasmi hama yang sering menyerang tanaman padi di wilayah mereka.
Selaku pemerintah desa, Dari Sugi juga menyampaikan terimakasih dan penghargaan kepada seluruh masyarakat setempat. Khususnya poktan, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dan pengamat hama yang hadir pada kesempatan itu.
“Mereka sudah membimbing dan menjelaskan terkait permasalahan yang sering dihadapi petani, seperti hama padi sawah yang ada di Desa Sidorejo,” ujarnya.
Menurutnya, antusias petani di wilayah Sidoarjo untuk kemajuan pertanian mereka sangat baik. Terbukti dalam setiap pertemuan yang dilaksanakan melibatkan perani, semangat mereka sangat tinggi untuk mendapatkan pengetahuan serta solusi terbaik.
“Makanya kami komitmen, Desa Sidorejo bisa menjadi salah satu lumbung pangan di PPU,” tegasnya lagi.
Berkaitan kegiatan demplot, Dari Sugi mengungkapkan, 12 Poktan Tanaman Pangan telah bergerak di masing-masing lini mulai menanam padi sawah hingga tanaman holtikultura. Selain itu, PPL dan pengamat hama hadir di tengah-tengah para petani dalam rangka memberikan suatu pendampingan langsung kepada petani.
Pengamat hama salah satunya sambung dia, memiliki peran berkaitan dengan kegiatan di lapangan. Tugas mereka menganalisa tanaman, sistemnya seperti apa dan lain sebagainya. Selanjutnya permasalahan-permasalahan yang dihadapi tanaman akan menjadi pedoman dan menjadi pelajaran bagi petani.
“Meskipun dalam kegiatan ini kita akui kurang maksimal, tetapi Insya Allah, selaku pemerintah desa ke depannya pasti akan lebih memaksimalkan lagi kegiatan semacam ini untuk mewujudkan petani yang handal,” tutupnya. []
Penulis: Subur Priono| Penyunting: Agus P Sarjono