PALANGKA RAYA – Eksploitasi emas hitam di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) terbilang cukup tinggi di tengah lesunya bisnis batu bara dunia.
Hal tersebut dikatakan Gubernur Kalteng Agustin Teras Narang, dalam pidato pengantar Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur tahun anggaran 2014, yang disampaikan pada rapat paripurna DPRD Kalteng, Rabu (25/3).
Menurut dia, pengerukan batu bara di Kalteng dalam beberapa tahun terakhir mengalami peningkatan. Selama tahun 2014, Kalteng memproduksi sebanyak 3.358.258,78 ton batubara. Sementara produksi bauksit sebesar 255.100 ton dan zircon 5.082 ton.
“Sedangkan untuk bijih besi, hingga tahun 2014 belum melakukan produksi karena terkendala tidak adanya smelter,” kata Teras Narang.
Ekploitasi sektor pertambangan itu, sebut Teras, diproduksi oleh 5 perusahaan Kontrak Karya, 15 perusahaan pemegang Perjanjian Kontrak Penambangan Batu Bara (PKP2B) dan 992 perusahaan pemegang Izin Usaha Pertambangan. []