SAMARINDA – POLEMIK belum tuntasnya dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) pada Proyek Pembangunan Terowongan Samarinda yang akan menghubungkan Jalan Kakap dengan Jalan Sultan Alimuddin, diminta Wali Kota Samarinda Andi Harun untuk tidak dibesar-besarkan.
Menurut Wali Kota Andi Harun, revisi yang berulangkali dilakukan terhadap dokumen Amdal dalam sebuah proyek besar dan strategis itu merupakan hal yang lumrah terjadi.
Apalagi bila melihat kondisi di lapangan dengan pemukiman dan bangunan fasilitas umum yang cukup padat, tingkat mobilisasi penduduk tinggi yang mengharuskan adanya penyesuaian-penyesuaian atas kajian awal yang disusun berdasarkan data primer yang bersifat ideal terhadap semua perkembangan keadaan saat proyek berjalan.
“Awalnya itu adalah banyaknya waktu yang hilang khususnya di sektor (Jalan) Kakap. Itu sebenarnya yang menjadi penyebab utamanya. Kalau Amdal itu biasalah, namanya revisi Amdal itu biasa. Dalam pandangan kami (awal saat perencanaan) itu ideal, tetapi pada saat pelaksanaan di lapangan ada hal-hal yang harus disesuaikan,” ungkap Andi Harun saat menjawab pertanyaan media, Kamis (21/6/2024).
Dia berharap, persoalan mengenai Amdal proyek terowongan itu tidak dibesar-besarkan sehingga menimbulkan polemik yang berkepanjangan serta persepsi negatif.
“Jadi yang terpenting adalah substansi dari semua itu bahwa begitu seriusnya pemerintah kota untuk menyiapkan akses jalan dan alternatifnya sekaligus.” tandasnya.
Mengenai kemungkinan akan mundurnya penyelesaian proyek ini dari target awal, tambah Andi Harun, adalah karena ada berbagai kendala yang ditemui di lapangan saat proyek berjalan, terkhusus di sektor Jalan Kakap.
“Jadi pada saat awal perencanaa, perkiraan kami kondisinya ideal semua, normal semua, dan pastinya diperkirakan ini akan selesai tepat waktu. Namun ketika pelaksanaan di lapangan ternyata kami harus dihadapkan pada berbagai kendala. Dan kami harus urusin kendala itu secara pelan-pelan,” tuturnya lagi.
Hal kendala di lapangan itu semua, ujarnya lagi, yang menyita banyak waktu dalam pekerjaan proyek terowongan ini.
“Tapi yang terpenting adalah komitmen kami untuk berupa keras segera menyelesaikan setuntas-tuntasnya kegiatan ini. Bahwa ada pergeseran waktu, mundur sedikit, saya atas nama teman-teman pemerintah kota, meminta maaf. Tapi percayalah bahwa itu semua karena faktor yang kami tidak bisa jangkau,” urai Andi Harun.
Dan yang penting sambung dia, komitmen Pemerintah Kota Samarinda untuk tetap istiqamah menyediakan infrastruktur yang baik dan memadai bagi warga kota. []
Penulis: Himawan Yokominarno | Penyunting: Agus P Sarjono