PONTIANAK, Beritaborneo.com-Sebuah video seorang pria pasien di RSUD Soedarso yang mengeluhkan tidak mendapat pelayanan viral di media sosial. Video berdurasi 01.32 detik ini dibuat oleh seorang pria yang sedang meringis kesakitan mengalami patah tulang sedang berada di IGD RSUD Soedarso, yang mengeluhkan tidak mendapatkan pelayanan pihak IGD.
Dalam Video tersebut, ia mengatakan datang IGD RSUD Soedarso Pontianak sejak pukul 10.00 WIB, dan hingga pukul 16.00 WIB tidak mendapatkan penanganan dari dokter.
Terkait video viral tersebut, melalui sambungan WhatsApp Direktur RSUD Soedarso Pontianak dr. Hary Agung Tjahyadi, memberikan klarifikasi. “Dari rekaman kamera CCTV di ruang IGD pasien datang ke RS pada hari Jumat (21/6/2024) pukul 11.30 WIB,” kata Hary Agung Tjahyadi, Jumat (28/6/2924).
Menurut Hary, saat tiba di ruang IGD langsung diberikan pelayanan, diperiksa oleh perawat dan dokter IGD dengan memasang infus, mengambil sample darah dan sudah diberikan injeksi TKO drip. “Memang tindakan rontgen tidak dapat dilakukan karena pada saat itu kondisi IGD sedang banyak pasien (ramai) dan pasien tidak mau menunggu,” ujar Hary. “Sekitar pukul 14.00 WIB pasien minta pulang dan menandatangani surat keterangan pulang atas permintaan sendiri jam 15.00 WIB.”
RSUD Soedarso, kata Hary, tidak pernah membeda-bedakan pasien baik itu BPJS maupun umum dalam memberikan pelayanan. “Kami khususnya perawat atau dokter di IGD tidak pernah menanyakan pasien umum atau BPJS. Pertanyaan umum atau BPJS ditanyakan oleh petugas Rekam Medik untuk data atau petugas sisrute dalam keperluan penyesuaian ruang rawat inap agar sesuai hak pasien,” katanya.
Penjelasan ini, kata Hary, untuk dapat mengklarifikasi video di Tiktok dan kami akan terus berbenah meski dengan keterbatasan SDM dan ruangan. “Kami mohon maaf bila masih belum semua puas dengan pelayanan kami,” kata Hary.
Kebutuhan pasien ke RS Soedarso Pontianak, sambung Hary, sangat tinggi, IGD selalu membludak, BOR hampir 90% (rasio penggunaan tempat tidur sangat tinggi). “Semua rujukan rumah sakit kab/kota ke RS Soedarso, sementara rumah sakit-rumah sakit besar swasta di Pontianak yang harusnya bisa membantu rujukan BPJS tidak bekerja sama dengan BPJS, kecuali RS Yarsi,” ucapnya. (Saidi)