TENGGARONG – POPULASI sapi ternak di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) baru mencapai sekitar 23 ribu ekor. Jumlah itu terlalu minim dibanding kebutuhan yang ada. Untuk mencukupinya, Dinas Peternakan (Disnak) Kabupaten Kukar terus melakukan pemberian bibit sapi, khususnya ras Sapi Bali kepada peternak.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Disnak Kukar Aji Gazali Rahman mengatakan, pihaknya menargetkan populasi sapi ternak di Kukar mencapai 74 ribu ekor. Untuk memenuhi target tersebut, pihaknya telah memberikan bibir sapi ternak ras bali sebanyak 6 ratus ekor ke beberapa peternak sapi yang tersebar di 20 kecamatan di Kukar.
“Untuk menambah populasi sapi ternak, kami lakukan pengambilan bibit sapi dari luar daerah,” ucap Aji Gazali Rahman kepada beritaborneo.com, di Tenggarong, Sabtu (29/06/2024).
Ia menjelaskan, alasan memilih bibit dari sapi ternak ras Bali, di mana sapi tersebut merupakan sapi asli dan murni Indonesia keturunan asli banteng (Bibos banteng). Sapi Bali saat ini telah tersebar di seluruh provinsi di Indonesia. Populasi Sapi Bali terbanyak ada di asalnya yakni Provinsi Bali, kemudian diikuti Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Aji Gazali Rahman mengungkapkan, keunggulan Sapi Bali yakni fertilitas yang tinggi dan adaptif terhadap berbagai lingkungan. Membuatnya ideal untuk dijadikan indukan dalam program kawin silang atau peningkatan populasi sapi lokal.
Serta, tahan terhadap penyakit dan mampu hidup dengan pakan yang minim, membuat mereka cocok untuk dipelihara oleh peternak skala kecil. “Sapi ras Bali sangat tahan penyakit dan cocok dengan wilayah geologis Kukar,” ucapnya.
Ia menambahkan saat ini telah menerima sekitar 300 pengajuan proposal dari para peternak untuk mendapatkan bibit Sapi Bali. Pihaknya masih melakukan verifikasi proposal tersebut, kemungkinan tidak semuanya peternak akan mendapatkannya, karena ada beberapa standar kriteria yang harus dipenuhi peternak, mengingat keterbatasan jumlah ketersediaan bibit.
“Kemungkinan tidak semua dapat, namun kami juga akan menyiapkan sekitar seribu kambing bagi yang tidak mendapatkan bibit Sapi Bali,” ungkapnya.
Gazali berharap bagi yang telah ataupun yang akan mendapatkan bibit sapi tersebut, lakukan pemeliharaan yang benar baik dalam ketersedian pangan dan tetap kontrol kesehatan sapinya sehingga dapat mewujudkan target 74 ribu ekor sapi, bahkan kalau bisa lebih dari target. []
Penulis: Jemi Irlanda Haikal | Penyunting: Agus P Sarjono