PARLEMENTARIA SAMRAINDA – UPAYA menurunkan angka stunting harus dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda melalui kerja sama dengan berbagai pihak. Termasuk sektor swasta dan masyarakat umum.
Demikian hal itu ditegaskan Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda Sri Puji Astuti kepada awak media saat menghadiri Festival Bangga Kencana ke-2 yang bertepatan dengan Hari Keluarga Nasional (HKN) ke-31 di lapangan Parkir Gelanggang Olahraga (Gor) Segiri, Jalan Kusuma Bangsa, Samarinda, Kamis (04/07/2024).
“Untuk penurunan angka stunting tidak bisa dikerjakan sendiri harus dikolaborasikan,” tegas politisi Partai Demokrat ini.
Dia mengatakan, di lingkungan Pemkot Samarinda ada 13 organisasi perangkat daerah (OPD) yang wajib menangani stunting. Lalu bekerja sama dengan pihak swasta dan masyarakat, kemudian ada lembaga swadaya masyarakat (LSM) serta akademisi.
“Dengan dikerjakan secara keroyokan, penanganan kasus stunting ini diharapkan bisa berjalan dengan bagus,” ujarnya lagi.
Puji mengungkapkan, target nasional penurunan stunting adalah sebesar 14 persen. Sedangkan angka stunting di Samarinda pada tahun 2023 masih mencapai angka 24,4 persen. Namun pihaknya tetap optimis bisa mencapai target nasional tersebut. Dengan catatan, harus meningkatkan kerja sama yang baik dengan semua pihak terkait.
“Target kita harus bisa turun sampai 14 persen di 2024. Melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, serta melakukan pendataan yang benar-benar akurat dan semua stekholder harus berkoordinasi untuk itu, saya yakin kasus stunting di Samarinda bisa diturunkan sampai 14 persen,” papar wakil rakyat dari daerah pemilihan Kecamatan Samarinda Ulu ini.
Menurut Puji, penyebab terjadinya stunting tidak hanya berdasarkan dari kurangnya asupan nutrisi selama masa pertumbuhan anak. Tetapi dipengaruhi juga faktor lingkungan dan pola asuh yang tidak baik. Selain itu, penderita stunting akan lebih mudah mengalami sistem metabolisme tubuh yang tidak optimal.
“Stunting tidak hanya masalah gizi tetapi ditunjang oleh lingkungan yang tidak sehat atau sanitasi yang tidak bagus karena anak yang stunting juga memiliki penyakit yang menyertai. Jadi kalau lingkungan rumahnya tidak sehat, turut menjadi faktor terjadinya stunting,” tutup Puji. []
Penulis: Guntur Riyadi | Penyunting: Agus P Sarjono