TENGGARONG – PERKUAT identitas budaya lokal, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) mengambil langkah signifikan dengan mengubah program tahunan, Tenggarong International Folk Art Festival (TIFAF), menjadi Kukar Festival Budaya Nusantara (KFBN).
Perubahan tersebut, seperti dijelaskan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Kukar Sugiarto, merupakan bagian dari visi Bupati Kukar untuk mengedepankan dan memperkuat budaya lokal, sebelum membuka diri untuk berkolaborasi dengan budaya internasional.
“Kami ingin budaya lokal menjadi landasan yang kuat. Setelah itu, baru kami akan membuka pintu untuk kolaborasi internasional,” katanya saat ditemui beritaborneo.com usai Pembukaan Festival Budaya Nusantara di Lapangan Stadion Rondong Demang, Tenggarong, Senin (08/07/2024).
Dia mengemukakan, KFBN diharapkan akan menjadi platform yang mempromosikan kekayaan budaya Kutai Kartanegara kepada masyarakat secara luas. Program itu tidak hanya akan menampilkan keunikan dan keindahan budaya lokal, tetapi juga akan memenuhi kebutuhan langsung masyarakat setempat.
“Kami akan berfokus pada kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, bukan hanya sekadar pelestarian budaya tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi mereka,” ujarnya.
Sugiarto berharap, langkat tersebut dapat memberikan dampak positif yang signifikan, baik dalam upaya pelestarian budaya maupun pengembangan pariwisata lokal. Dengan mengangkat budaya lokal sebagai prioritas utama, diharapkan dapat menarik perhatian dunia internasional dan membuka jalan untuk kolaborasi yang lebih luas dan berkelanjutan di masa depan.
Dengan semangat baru KFBN, Pemkab Kukar menetapkan tonggak penting dalam perjalanan mereka menuju pengakuan sebagai pusat warisan budaya yang kaya dan siap bersaing di tingkat internasional. []
Penulis: Nur Rahma Putri Aprilia | Penyunting: Agus P Sarjono