PARLEMENTARIA SAMARINDA – RENDAHNYA tingkat kunjungan bayi dan anak balita ke Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) di Kota Samarinda mengundang rasa prihatin Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda Maswedi.
Kepada awak media saat ditemui di ruang kerjanya Lantai 4 Gedung DPRD Samarinda, Jalan Basuki Rahmat, Kelurahan Pelabuhan, Samarinda, Selasa (09/07/2024), anggota dewan dari partai Nasional Demokrat (Nasdem) ini mengatakan, dengan datang ke Posyandu maka masalah yang biasa terjadi pada anak-anak dapat segera diketahui dan bisa dicarikan solusinya.
“Kami sangat prihatin karena jika tidak ke Posyandu kita tidak tahu anak-anak ini terbebas dari stunting atau penyakit yang lain,” kata wakil rakyat dari daerah pemilihan Kecamatan Samarinda Ulu dan Sungai Pinang ini.
“Jadi dengan adanya Posyandu ini sebenarnya membantu. Selain itu, Posyandu disediakan agar para orang tua terfasilitasi untuk mengontrol perkembangan anaknya,” ujarnya lagi.
Menurut Maswedi, Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di masing-masing wilayah dapat berperan mengatasi rendahnya kunjungan bayi dan anak balita ke Posyandu. Oleh karena itu perlu melakukan upaya lebih lanjut untuk bisa mensosialisasikan dan bekerja sama dengan para ketua Rukun Tetangga (RT) serta pihak swasta.
“Itu menjadi suatu kewajiban dan tidak perlu kita memberikan saran karena sudah menjadi kewajiban Puskesmas,” ucapnya.
“Mereka yang bertanggung jawab di wilayah masing-masing jika ada penurunan kesadaran orang tua untuk datang ke Posyandu. Mereka harus lebih giat lagi menyampaikan kepada masyarakat karena mereka sebagai ujung tombak di Dinas Kesehatan di daerah masing-masing,” paparnya lagi.
Dalam kesempatan itu Maswedi berharap, masyarakat dapat berpartisipasi dalam memanfaatkan layanan Posyandu sehingga kesehatan ibu hamil, bayi dan balita di Samarinda dapat lebih terpantau dan terjamin.
“Kami berharap kepada orang tua, keberadaan Posyandu ini bisa dimanfaatkan untuk melihat dan mengetahui gizi serta perkembangan anak-anak kita. Karena dengan cara itulah kita memantau pola asuh yang telah kita lakukan,” tutup Maswedi. []
Penulis: Guntur Riyadi | Penyunting: Agus P Sarjono