sumber foto: Info Sumbar

Kemarahan Dokter di India Meningkat, Serukan Penutupan Layanan Rumah Sakit Setelah Kasus Kekerasan di Kolkata

NEW DELHI  – Seorang dokter di India diperkosa dan dibunuh di dalam sebuah perguruan tinggi kedokteran di kota timur Kolkata minggu lalu.

Kasus itu membuat kemarahan para dokter di India. Lantaran pada Jumat (16/08/2024) ini belum mereda, para dokter atau petugas medis menyerukan penutupan layanan rumah sakit secara nasional.

Atau mereka mengajak mogok kerja secara nasional pada Sabtu (17/08/2024) besok selama 24 jam.

Dikutip dari Reuters, kasus ini mirip dengan pemerkosaan dan pembunuhan beramai-ramai yang terkenal terhadap seorang mahasiswa berusia 23 tahun di bus yang bergerak di New Delhi pada 2012.

Karena itu, tewasnya dokter berusia 31 tahun yang juga diperkosa itu memicu protes nasional di kalangan dokter.

Pada Kamis malam, Asosiasi Medis India (IMA), kelompok petugas medis terbesar di negara itu, mengatakan akan menerapkan penutupan sebagian besar departemen secara nasional.

Kecuali layanan penting, selama 24 jam mulai Sabtu pagi, yang merupakan pemogokan terbesar dalam setidaknya satu dekade.

“Dokter, khususnya perempuan, rentan terhadap kekerasan karena sifat profesinya. Pihak berwenang harus menjamin keselamatan dokter di rumah sakit dan kampus,” kata IMA dalam pernyataan yang dikeluarkan pada Kamis malam.

Partai-partai politik, termasuk Partai Bharatiya Janata (BJP) pimpinan Perdana Menteri Narendra Modi yang merupakan oposisi di Benggala Barat, yang beribu kota Kolkata, mengatakan mereka akan mengadakan protes di kota itu pada Jumat ini.

Aktor Bollywood, selebritas lain, dan politisi telah menyuarakan keterkejutan mereka atas kejahatan tersebut, dan menyerukan hukuman yang lebih berat bagi pelaku kejahatan terhadap perempuan.

Seorang sukarelawan polisi yang bekerja di rumah sakit telah ditangkap dan didakwa melakukan kejahatan tersebut.

Para dokter mengatakan keadaan pemerkosaan tersebut menunjukkan kerentanan para petugas medis yang tidak memiliki perlindungan dan fasilitas yang memadai.

Sementara itu, pemerintah melakukan perubahan besar pada sistem peradilan pidana, termasuk hukuman yang lebih berat.

Yakni setelah pemerkosaan beramai-ramai di New Delhi 2012 tersebut. Tetapi para aktivis mengatakan tidak banyak perubahan yang terjadi meskipun undang-undang sudah lebih ketat. []

Redaksi08

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com