SAMARINDA – SELURUH proses seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2024 dilaksanakan secara transparan, akuntabel dan bebas dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).
Demikian ditegaskan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Deni Sutrisno dalam dialog interaktif “Halo Kaltim” yang disiarkan Radio Republik Indonesia (RRI) Samarinda, Kamis (22/8/2024).
“Yang bersangkutan ingat benar dengan hasilnya saat tes. Kalau memang dipengumuman nanti merasa tidak sesuai, ya silahkan nanti bisa menyanggah, dan akan diperbaiki,” kata Deni.
Dalam kesempatan itu dia juga mengingatkan agar peserta seleksi percaya dengan diri sendiri dan tidak tergoda dengan fihak-fihak yang menjanjikan kelulusan.
“Tes ini tidak ada dikenakan biaya apapun. Yang terpenting siapkan diri, fisik dan mental untuk mengikuti seleksi” terangnya.
BKD Kaltim telah mempersiapkan segala sesuatu dengan matang, termasuk mengadakan simulasi tes CAT BKN, yaitu sistem tes dalam seleksi CPNS yang menggunakan komputer, yang diikuti oleh sekitar 1.400-an peserta.
Lokasi pelaksanaan tes untuk Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim dipusatkan di Laboratorium Station BKD, Jalan Bhayangkara Samarinda, yang dilengkapi dengan 150 unit komputer. Dan untuk memastikan kesiapan tersebut, fihak Badan Kepegawaian Nasional (BKN) beberapa waktu yang lalu telah meninjau seluruh fasilitas pendukung.
Seperti diketahui bahwa, jadwal tahapan seleksi CPNS, yang dimulai dengan proses pendaftaran telah dibuka sejak 20 Agustus 2024 hingga 6 September 2024. “Formasi di Pemprov Kaltim yang dibuka ada sebanyak 261 formasi CPNS,” ungkap Deni.
Dalam dialog interaktif yang dipandu oleh penyiar RRI Deny Kartikasari ini, diberikan juga kesempatan kepada masyarakat pendengar untuk mengajukan pertanyaan secara langsung kepada nara sumber. Berbagai pertanyaan yang diajukan masyarakat menunjukkan antusiasme yang tinggi terhadap proses seleksi CPNS tahun 2024 ini.
Sekali lagi Deni menegaskan bahwa semua proses seleksi dilakukan secara transparan dan adil, dengan mengedepankan kompetensi dan kualifikasi. “Semua orang, siapa saja bisa melihat hasil tes, ada masa sanggah,” imbuhnya.
Deni juga memastikan pelaksanaan semua tahapan seleksi berlangsung sesuai jadwal, waktu dan kapasitas yang ada, tergantung dengan jumlah peserta yang melamar nantinya. []
Penulis: Himawan Yokominarno | Penyunting: Agus P Sarjono