TANJUNG SELOR – Berdasarakan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Utara (Kaltara) ekspor asli Kaltara pada Juli 2024 sebesar USD 114,67 juta. Angka ini turun 16,49 persen jika dibandingkan dengan kondisi bulan sebelumnya. Hal itu dikatakan Kepala BPS Kaltara, Mas’ud Rifai, sektor hasil tambang mengalami penurunan ekspor pada Juli 2024 sebesar 19,85 persen atau menjadi USD 89,36 juta. Selain itu, hasil industri juga mengalami penurunan nilai ekspor menjadi USD 18,14 juta atau turun sebesar 18,04 persen.
“Sedangkan sektor hasil pertanian tercatat sebesar USD 3,45 juta atau mengalami peningkatan 30,95 persen jika dibandingkan dengan kondisi bulan sebelumnya,” sebutnya, Senin (16/9/2024). Dari total ekspor asli Kaltara pada Juli 2024, sebagian dilakukan melalui pelabuhan di luar Kaltara dengan total mencapai USD 5,95 juta, dengan rincian melalui pelabuhan di Jawa Timur USD 4,89 juta, Sulawesi Selatan USD 1,06 juta dan DKI Jakarta USD 0,0002 juta.
Sementara untuk ekspor komoditi melalui pelabuhan di Kaltara pada Juli 2024 mengalami peningkatan sebesar 1,06 persen dibandingkan dengan kondisi Juni 2024, yaitu dari USD 122,85 juta menjadi USD 124,15 juta. Komoditi ekspor melalui pelabuhan di Kaltara pada Juli 2024 ini seluruhnya merupakan komoditi barang non migas. Nilai ekspor non migas periode Januari-Juli 2024 mencapai USD 1.573,26 juta atau turun 2,54 persen dibanding periode Januari-Juli 2023.
Peningkatan ekspor Juli 2024 dibandingkan dengan Juni 2024 disebabkan oleh meningkatnya ekspor kelompok barang non migas, yakni gas alam naik 251,19 persen, hasil industri naik 26,69 persen dan hasil pertanian naik 15,05 persen. “Namun hasil tambang mengalami penurunan sebesar 8,04 persen,”katanya. Selain itu, BPS Kaltara juga mencatat lima negara tujuan utama ekspor melalui pelabuhan di Kaltara pada Juli 2024, yakni Cina USD 52,58 juta, Philippines USD 20,82 juta, India USD 16,29 juta, Japan USD 13,43 juta dan Republic of Korea USD 4,68 juta.
“Peranan kelima negara ini dalam ekspor Kalimantan Utara mencapai 86,82 persen terhadap total ekspor pada Juli 2024,” tuturnya. Jika dibandingkan dengan Juni 2024, beberapa negara tujuan mengalami peningkatan nilai ekspor, yaitu negara Cina, Philippines, Malaysia dan New Zealand. Sedangkan negara India, Japan, Republic of Korea dan Thailand mengalami penurunan jumlah ekspor. []
Redaksi08