Keracunan Massal di Kecamatan Sebulu, Telur Bumbu Merah Penyebabnya

TENGGARONG – KERACUNAN massal yang terjadi di Kecamatan Sebulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), telah dikonfirmasi disebabkan oleh bakteri Salmonella. Akibat terkontaminasi bakteri tersebut, sebanyak 155 orang harus dirawat intensif, dengan dua korban meninggal dunia disebabkan komplikasi penyakit bawaan.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kukar Kusnandar menyampaikan, pada tanggal 02 Oktober lalu hasil uji sampel makanan yang menyebabkan keracunan tersebut telah keluar.

“Berdasarkan analisis laboratorium, bakteri Salmonella ditemukan dalam telur bumbu merah, yang merupakan bagian dari nasi kotak yang disajikan pada acara peringatan keagamaan,” ucap Kusnandar kepada beritaborneo.com di Kantor Dinkes Kukar Tenggarong, Kamis (03/10/2024).

Terpisah, Kepala UPT Puskesmas Sebulu Abdullah Ramli menjelaskan, bakteri Salmonella sering menjadi penyebab utama keracunan makanan. Bakteri ini biasanya ditemukan pada makanan mentah atau tidak dimasak dengan baik, terutama telur, daging ayam, dan produk susu.

“Pada kasus ini, telur yang digunakan dalam bumbu merah diduga terkontaminasi, menyebabkan wabah keracunan besar-besaran. Gejala infeksi ini meliputi diare, demam, sakit perut, mual, dan muntah,” jelasnya melalui sambungan telepon.

Ia menuturkan, kontaminasi bakteri Salmonella umumnya terjadi akibat tidak bersih saat penanganan bahan makanan, seperti telur, daging mentah, atau produk hewani lain. Lalu, proses memasak yang tidak sempurna, serta mencampur bahan makanan mentah dan matang tanpa kebersihan yang baik.

Dia mengimbau kepada seluruh masyarakat, khususnya pengusaha katering, untuk lebih berhati-hati dalam mengolah makanan. Terutama saat menggunakan telur dan produk hewani lainnya.

“Prosedur kebersihan yang ketat dan memastikan makanan matang sepenuhnya adalah langkah utama pencegahan infeksi Salmonella,” tegasnya seraya mengungkapkan, saat ini pihaknya telah memberikan hasil uji sampel tersebut ke kepala desa dan kepolisian Sebulu untuk analisis perkara lebih lanjut. []

Penulis: Jemi Irlanda Haikal | Penyunting: Agus P Sarjono

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com