TENGGARONG – KEPALA UPT Puskesmas Sebulu Abdullah Ramli memperingatkan bahaya serius bakteri Salmonella, terutama bagi penderita penyakit bawaan atau mereka dengan kondisi kesehatan yang lemah.
Pernyataan tersebut muncul setelah insiden keracunan massal yang terjadi di Kecamatan Sebulu beberapa waktu yang lalu. Di mana 155 orang dirawat akibat mengonsumsi telur bumbu merah yang terkontaminasi Salmonella, dengan dua di antaranya dinyatakan meninggal dunia.
Ramli menjelaskan, bakteri Salmonella dapat menyebabkan infeksi yang lebih parah pada individu dengan penyakit bawaan, seperti diabetes, penyakit jantung, atau gangguan kekebalan tubuh.
“Penderita dengan kondisi kesehatan yang sudah terkompromi lebih rentan mengalami komplikasi serius saat terinfeksi Salmonella, karena daya tahan tubuh mereka tidak sekuat orang yang sehat,” ucapnya kepada beritaborneo.com melalui sambungan telepon, Kamis (03/10/2024).
Infeksi Salmonella yang dikenal sebagai salmonellosis, biasanya menyebabkan gejala seperti diare, demam, kram perut, dan muntah. Pada kebanyakan orang, gejala ini bisa sembuh dalam beberapa hari dengan perawatan sederhana.
Namun, bagi mereka dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah atau yang memiliki penyakit bawaan, infeksi dapat berkembang menjadi lebih serius, seperti dehidrasi parah, infeksi aliran darah (septicemia), hingga kematian.
“Bakteri ini bisa berakibat fatal bagi kelompok rentan karena komplikasi kesehatan yang mereka bawa, membuat infeksi Salmonella lebih sulit untuk dilawan oleh tubuh mereka,” jelasnya.
Ramli juga mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati dalam mengonsumsi dan menyiapkan makanan, khususnya telur, daging, dan produk hewani lainnya yang berpotensi terkontaminasi Salmonella.
“Pastikan makanan dimasak hingga benar-benar matang dan hindari kontaminasi silang antara bahan mentah dan makanan siap konsumsi,” tutupnya.[]
Penulis: Jemi Irlanda Haikal | Penyunting: Agus P Sarjono