SEKADAU– Kementerian Koperasi dan UKM melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan pabrik kelapa sawit dan minyak makan merah Aliansi Petani Kelapa Sawit (APKS) Keling Kumang di Desa Gonis Tekam, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat. “Kemarin dilakukan groundbreaking pabrik minyak makan merah di Kabupaten Sanggau. Ini akan terus berlanjut.
Kami harapkan tahun ini kita bisa memulai pembangunan setidaknya 6 atau 8 (pabrik),” ujar Deputi Bidang Perkoperasian Kemenkop dan UKM, Ahmad Zabadi, pada keterangan yang diterima di Sekadau pada hari minggu. Dia menyebutkan, pembangunan pabrik minyak makan merah tersebut merupakan bagian dari hilirisasi komoditas sawit sehingga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani sawit. “Ini bisa memberikan kepastian harga TBS petani yang dibeli dan dikelola oleh koperasi. Selain itu, petani akan memperoleh manfaat dari proses hilirisasi CPO, maka dengan ekosistem seperti itu rasanya kita bisa memastikan ke depan petani akan memiliki kesempatan untuk meningkatkan kesejahteraannya,” jelasnya.
Sementara itu Ketua APKS Keling Kumang, Mikael, mengatakan APKS yang terintegrasi dengan minyak goreng merah ini dimulai dengan pembangunan CPO terlebih dahulu. Hal ini sesuai dengan rencana pembangunan pabrik kepala sawit dan minyak makan merah tersebut. Proses pembangunan pabrik tersebut bekerja sama dan didampingi oleh Pemkab Sekadau serta Kemenkop dan UKM. “Pembangunan pabrik tersebut ditargetkan selesai pada 2027. Dari proses pengolahan CPO nanti akan diolah ke pabrik minyak makan merah. TBS 50 ton per hari menghasilkan CPO 10 ton, lalu kemudian diolah ke minyak makan merah (menghasilkan) 7 ton,” ungkapnya. Mikael mengatakan, saat ini tercatat anggota APKS Keling Kumang mencapai 1.000 orang lebih yang terdiri dari 87 kelompok tani. Ia berharap, kehadiran pabrik ini dapat memberikan kesejahteraan bagi para petani. “Harapan kami, pabrik ini akan memberikan nilai tambah bagi petani karena di sekitar ini adalah punya kelompok (tani),” ucapnya.
Sementara itu, Pjs Bupati Sekadau, Frans Zeno, mengatakan Pemkab Sekadau memberikan dukungan kepada koperasi untuk terus melakukan inovasi sesuai perkembangan waktu yang memberikan nilai tambah bagi petani atau pekebun anggota koperasi. “Dengan adanya hilirisasi ini akan meningkatkan kesejahteraan anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya serta membantu peningkatan ekonomi di daerah,” ucapnya.
Ia mengatakan, saat ini tercatat ada 207 koperasi di Kabupaten Sekadau. Adapun komposisi koperasi produsen sebanyak 137, koperasi konsumen sebanyak 46, koperasi simpan pinjam ada 12, dan koperasi biasa ada 10, dan koperasi pemasaran ada 2. “Dengan total keseluruhan anggota koperasi sebanyak 77.468 orang atau hampir 35 persen dari jumlah penduduk Kabupaten Sekadau”. []
Redaksi09