KUTAI TIMUR – Distribusi air bersih dari PDAM Tirta Tuah Benua, Kutim, sejak dua bulan terakhir terganggu. Pasalnya, beberapa jaringan pipa induk yang tertanam di bibir Jalan Yos Sudarso, Sangatta, bocor, akibat proyek pembangunan drainase. Untuk menghindari kerugian yang lebih besar, PDAM terpaksa melakukan buka tutup jaringan yang mengalami kebocoran untuk diperbaiki.
“Kami minta maaf, dua bulan ini pelayanan terganggu. Sebab tidak ada pilihan lagi, selain harus buka tutup jaringan. Karena, sebagian besar pipa induk saat terkena proyek drainase, selalu mengalami kebocoran. Bahkan hampir setiap hari. Makanya, kami berharap warga maklum,” papar Direktur Utama PDAM Tirta Tuah Benua Aji Mirni Mawarni, kemarin (4/5).
Dia mengatakan, kebocoran tidak bisa dihindarkan. Sebab, pipa tertanam dekat jalur pembangunan drainase. Untuk menghindari kerusakan yang lebih parah, dalam setiap proses penggalian, PDAM menurunkan tim bekerja sama dengan kontraktor.
“Setiap hari, kita tugaskan tim untuk mendampingi kontraktor yang melakukan galian. Jadi kalau ada kebocoran, tim langsung melakukan penutupan jaringan dan memperbaiki pipa yang bocor,” sebutnya.
Soal tanggung jawab pihak kontraktor, Mawar mengatakan sejauh ini cukup baik. Sebab, meski proses penggantian dan perbaikan jaringan pipa induk yang rusak ditangani PDAM, namun untuk material yang dibutuhkan disiapkan kontraktor. Sehingga, perbaikan cepat dilakukan untuk meminimalisasi gangguan.
“Untuk kualitas bahannya, kami yang tentukan. Jadi kontraktor tinggal menyediakan,” ungkap Mawar.
Dia pun mengimbau kepada warga agar dapat berhemat. Selain itu menyiapkan tampungan air untuk persediaan selama terjadi gangguan. “Gangguan tidak bisa diprediksi waktunya. Karena setiap hari selalu ada saja daerah yang tidak dapat dialiri air, karena terpaksa ditutup akibat kebocoran. Jadi, solusinya harus mempersiapkan penampungan air cadangan di rumah,” pesannya. [] TBK