BULUNGAN – Gaya hidup yang menerapkan pola ramah lingkungan banyak menguntungkan.Satu di antaranya, planet bumi akan tetap lestari dan hidup terasa lebih efisen dan tepat guna. Itulah pengalaman yang dirasakan Ellen Stefani (15) yang kini masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara.“Hidup kita harus kembali ke alam. Kita harus bisa mempraktikkan ramah lingkungan. Saya sudah pernah merasakan, betapa bermanfaatnya orang yang mau bergaya hidup alami,” tuturnya.
Belum lama ini, dia pernah membuat busana fesyen yang terbuat dari bahan-bahan limbah sampah kering. Dibuat kreatif, busana sampah keringnya banyak yang suka dan pernah berhasil masuk ke final perlombaan fashion aliran Go Green. “Lingkungan kita jadi bersih. Baju yang saya buat juga terlihat beda, lebih kreatif. Dipakai nyaman-nyaman saja. Rasa percaya diri saya bertambah,” kata Ellen, perempuan kelahiran Tanjung Selor ini.
Dia menilai, sebagian besar masyarakat masih belum paham, masih banyak yang menganggap sampah itu musuh yang menjengkelkan. Padahal tidak juga, sebab sampah bisa menjadi sahabat yang membawa berkah. “Bumi kita dipenuhi sampah, kenapa kita tidak berbuat menguranginya dengan cara memanfaatkan limbah-limbah sampah jadi barang berdaya guna,” tuturnya. Ellen yang memiliki hobi menyanyi ini ingin setiap orang sadar akan nasib planet bumi yang semakin kritis. Banyak orang yang menebang pohon merusak hutan dan membuang sampah sembarangan di Sungai Kayan. “Yang menjaga bumi kita tetap lestari ya sebenarnya dari kita-kita sendiri. Kita harus memulai dari diri sendiri. Harus sadar. Nasib planet bumi kita ada di kita sendiri. Kalau bumi rusak berarti kita yang telah merusaknya,” kata gadis kelahiran 12 April 1999 ini. [] KP