JAKARTA – Kabinet Merah Putih pimpinan Presiden Prabowo Subianto dinilai gemuk karena mengakomodir 53 menteri dan kepala lembaga serta 56 wakil menteri. Ini menimbulkan pertanyaan mengenai kuota calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2025 dan tahun-tahun berikutnya. Ada spekulasi lowongan aparatur sipil negara (ASN) di kementerian/lembaga (K/L) bakal semakin melimpah.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Rini Widyantini meluruskan dugaan tersebut. Ia menegaskan lowongan ASN atau PNS akan tetap disesuaikan dengan kebutuhan. “Belum sampai kepada, ‘Oh harus menambah (kuota CPNS)’. Kan kita harus melihat dulu dengan kapasitas yang kita masukkan itu dengan program yang ada harus disesuaikan,” ucapnya selepas Serah Terima Jabatan (Sertijab) di Kemenpan RB, Jakarta Pusat, Senin (21/10/24). “Kan ada hitungannya (penetapan kuota CPNS). Tidak serta merta bahwa ada tambahan baru prioritas nasional, menambah ASN, tidak serta merta seperti itu,” jelas Rini.
Ia mengatakan masih ada opsi lain di tengah banyaknya kementerian dan lembaga anyar di era Prabowo. Rini menekankan pengadaan ASN baru bukan satu-satunya cara. Menpan RB baru itu menyebut K/L juga bisa memperbaiki tata kelola. Ia mencontohkan perbaikan sistem di internal akan berdampak pada kapasitas PNS yang sudah ada. “Kita kan sekarang masih menyelesaikan CPNS (2024) dulu. Jadi, kita sekarang mesti fokus pada ASN yang ada di kementerian eksisting sekarang. Kan mereka juga ada yang harus pindah (atau) tetap. Kita akan fokus ke situ,” jelas Rini. “Tapi untuk penyelesaian tenaga honorer kan memang janji kita ke Komisi II (DPR RI) memang akhir Desember (2024). Tentu itu tetap menjadi prioritas, program yang harus kita selesaikan,” tandasnya. []
Redaksi09