JAKARTA– Pasukan Otoritas Palestina (Palestinian Authority/PA) dilaporkan bentrok dengan milisi lokal di Jenin, Tepi Barat, pada pekan lalu, hingga disebut sejumlah media seperti “perang saudara”.
Saat itu, pasukan PA mengerahkan kendaraan lapis baja untuk melakukan “penertiban” terkait aksi milisi di Tepi Barat, Brigade Jenin, yang kian mengkhawatirkan. Brigade Jenin merupakan salah satu milisi di Tepi Barat yang terafiliasi dengan Jihad Islam di Jalur Gaza.
“[Pengerahan ini] mengakhiri pemberontakan dan kekacauan,” kata juru bicara pasukan keamanan PA Brigadir Jenderal Anwar Rajab, dikutip New York Times, Sabtu (14/12).
Bentrokan antara aparat Palestina dan milisi Tepi Barat ini terbilang jarang, dan berlangsung kala bangsa Palestina masih menghadapi agresi brutal Israel terutama di Jalur Gaza sejak Oktober 2023 lalu.
Kronologi
Bentrokan antara pasukan PA dan Brigade Jenin ini terjadi sebetulnya sudah terjadi sejak 7 Desember lalu. Dilansir France24, saat itu, Brigade Jenin menyerang fasilitas rumah sakit pada malam hari hingga menyebabkan kerusakan yang signifikan.
Bentrokan ini dipicu oleh penangkapan beberapa pasukan Brigade Jenin oleh pasukan PA karena dianggap mengganggu keamanan di Tepi Barat.
Setelah terjadi bentrokan itu, para pejabat keamanan Palestina mengadakan pertemuan di markas gubernur Jenin pada 8 Desember. Pertemuan ini dilakukan untuk meredakan ketegangan antara pasukan PA dan pasukan Brigade Jenin.
Namun, bentrokan rupanya masih berlanjut hingga 9 Desember. Seorang jurnalis AFP saat itu menyaksikan beberapa anggota Badan Pertahanan Sipil Palestina tengah memadamkan ban yang dibakar di jalan selama bentrokan terjadi.
Bentrokan antara pasukan PA dan Brigade Jenin ini makin kian meluas pada 13 Desember. Saat itu, Brigade Jenin kedapatan menyita dua kendaraan milik pasukan PA yang terparkir di jalan.
Puncaknya, pada Sabtu (14/12) dini hari waktu setempat, pasukan PA dan Brigade Jenin kembali bentrok setelah aparat. Dilansir Al Jazeera, bentrokan ini dilaporkan menewaskan seorang pemimpin Brigade Jenin, komandan Yazid Ja’ayseh.
Koalisi milisi Palestina, Komite Perlawanan Populer (The Popular Resistance Committees), pun mengecam pembunuhan Ja’ayseh sebagai “pelanggaran serius terhadap semua norma dan tradisi nasional”.
Menurut mereka langkah aparat PA terhadap milisi Brigade Jenin hingga menewaskan Ja’ayseh malah “sejalan dengan agenda Zionis yang bertujuan untuk menghilangkan perlawanan di Tepi Barat.”[]
Redaksi10