Perkuat Kerja Sama Militer, Indonesia dan Jepang Bangun Kapal Perang Bersama

JAKARTA – Jepang dan Indonesia berada di ambang kesepakatan penting yang dapat memperkuat sektor pertahanan kedua negara, yaitu pengembangan kapal perang untuk TNI Angkatan Laut.

Kolaborasi ini dipandang sebagai langkah signifikan yang mencerminkan pergeseran aliansi keamanan Jepang yang lebih luas, serta upaya Indonesia dalam memperkuat pertahanan maritimnya.

Seperti yang dilansir oleh South China Morning Post, Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba diperkirakan akan melanjutkan pembicaraan mengenai proyek ini bersama Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, pada Sabtu (11/01/2025) di Jakarta.

Meski rincian lebih lanjut mengenai proyek ini belum dipublikasikan, para analis memperkirakan bahwa kapal perang yang dimaksud akan mengadaptasi desain kapal perusak canggih milik Angkatan Laut Jepang. Kapal tersebut kemungkinan akan dimodifikasi untuk memenuhi kebutuhan operasional militer Indonesia.

Pembangunan kapal perang bersama ini dipandang sebagai langkah strategis oleh Tokyo dalam memperkuat kemitraan dengan negara-negara Asia Tenggara, terutama negara-negara yang tengah menghadapi sengketa teritorial dengan China.

Menurut Masayuki Masuda, direktur studi China di Institut Studi Pertahanan Nasional Tokyo, inisiatif ini sejalan dengan kebijakan Jepang yang telah diperkenalkan oleh mantan Perdana Menteri Fumio Kishida. Jepang berupaya membangun aliansi yang lebih kuat dengan negara-negara yang memiliki pandangan serupa di Asia Tenggara sebagai respons terhadap meningkatnya kekuatan China.

“Jepang berusaha memperkuat aliansinya dengan negara-negara Asia Tenggara untuk menciptakan koalisi yang dapat menanggapi potensi ancaman dari China yang terus berkembang,” ujar Masuda kepada This Week in Asia.

Baik Jepang maupun Indonesia memiliki sengketa teritorial dengan China. Indonesia, misalnya, menghadapi masalah di kawasan Kepulauan Natuna di Laut Cina Selatan, sementara Jepang terlibat sengketa dengan China mengenai Kepulauan Diaoyu (yang disebut Senkaku di Jepang) di Laut Cina Timur.

Pada Selasa (07/01/2025), Menteri Pertahanan Jepang, Jenderal Nakatani, melakukan pembicaraan di Jakarta dengan Menteri Pertahanan Indonesia, Sjafrie Sjamsoeddin, untuk mendalami lebih lanjut rencana pengembangan kapal perang bersama ini.

“Sangat penting bagi Jepang untuk memperkuat hubungan pertahanan dengan Indonesia, mengingat peran penting Indonesia sebagai negara yang memiliki jalur transportasi laut strategis, seperti Selat Malaka,” ujar Nakatani.

Meskipun rencana pengembangan kapal perang ini sudah dibahas sejak beberapa tahun lalu, proyek tersebut sempat terhenti pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo. Selain itu, kebijakan larangan ekspor kapal perang buatan dalam negeri yang diberlakukan Jepang juga sempat menjadi hambatan.

Namun, kedua negara kini sepakat untuk mengatasi tantangan tersebut dengan mengembangkan kapal perang bersama. Rencana ini mencakup pembangunan kapal pertama yang kemungkinan akan dilakukan di galangan kapal Jepang.

Menurut Garren Mulloy, seorang profesor hubungan internasional di Universitas Daito Bunka, pengembangan kapal perang bersama ini tidak akan dibagi rata 50-50.

Ia menjelaskan, Jepang membutuhkan mitra lokal untuk melaksanakan proyek tersebut, yang sudah terbukti berhasil dilakukan Indonesia dalam berbagai proyek kerja sama sebelumnya, seperti pengembangan sistem darat bersama Turki dan pembangunan kapal bersama Korea Selatan.

“Indonesia memiliki pengalaman dalam membangun aliansi strategis, yang sekaligus mendukung perkembangan industri pertahanannya sendiri,” tambah Mulloy.

Ia juga menyebutkan bahwa proyek ini akan membantu Jepang untuk meningkatkan kemampuan pengembangannya, yang sebelumnya terbatas pada proyek kecil-kecilan bersama mitra seperti Inggris dan Italia.

Rencananya, kapal perang yang akan dikembangkan bersama ini diharapkan menjadi aset serbaguna yang dapat menjalankan berbagai misi, seperti patroli perairan dan operasi antikapal selam. Namun, peluncuran kapal pertama diperkirakan baru akan terjadi dalam waktu tiga tahun, mengingat bahwa diskusi antara Jakarta dan Tokyo masih berada pada tahap awal.

Mulloy juga menekankan pentingnya keterlibatan Indonesia dalam pembangunan kapal perang tersebut.

“Saya berharap Indonesia akan memilih untuk membangun kapal-kapal ini di dalam negeri dengan sebanyak mungkin komponen lokal,” ujarnya.

Indonesia, yang selama ini berhati-hati dalam menjalin aliansi keamanan dan cenderung menghindari pengkritikan terhadap negara-negara besar, kini dihadapkan pada kenyataan bahwa ancaman yang ditimbulkan oleh China dan ketegangan yang terus meningkat di Laut Cina Selatan tak bisa diabaikan begitu saja.

Keputusan untuk memperkuat kerja sama dengan Jepang dalam proyek kapal perang ini merupakan bagian dari respons strategis Indonesia terhadap perkembangan situasi tersebut. []

Redaksi03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com