TARAKAN – Program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang digagas oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, memasuki tahap awal di Kota Tarakan.
Program ini akan menyasar sebanyak 2.939 peserta didik yang tersebar di berbagai tingkat pendidikan, mulai dari Taman Kanak-Kanak Kartika, Sekolah Dasar Negeri (SDN) 029, SDN 052, Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN), hingga Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Tarakan.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Tarakan, Tamrin Toha, menjelaskan bahwa pelaksanaan MBG di Kota Tarakan tidak dapat dilakukan secara serentak.
Hal ini dikarenakan jumlah siswa yang terlibat sangat besar, yaitu sekitar 60 ribu siswa, yang terdiri dari 52 ribu siswa di sekolah negeri dan 7 ribu siswa di sekolah swasta. Program ini akan dijalankan secara bertahap dengan melibatkan banyak pihak untuk memastikan efektivitasnya.
“Pelaksanaan program ini memerlukan waktu dan pengaturan yang matang. Di Tarakan, terdapat sekitar 20 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang telah dibentuk oleh Badan Gizi Nasional (BGN). Setiap SPPG akan mencakup sekitar 3.000 siswa dengan radius pengiriman makanan kurang lebih 2 kilometer dari dapur umum. Waktu pengiriman makanan ke sekolah juga harus sangat diperhatikan, yaitu tidak boleh lebih dari 30 menit,” terang Tamrin dalam keterangan tertulisnya, Selasa (14/01/2025).
Selain Dinas Pendidikan, Kementerian Agama (Kemenag) juga berperan dalam pelaksanaan program MBG di sekolah-sekolah yang berada di bawah naungan mereka.
Dinas Pendidikan menggunakan data dari aplikasi Dapodik (Data Pokok Pendidikan) untuk melakukan pendataan, sementara Kemenag menggunakan aplikasi mereka sendiri untuk memantau sekolah-sekolah yang terlibat.
Meskipun persiapan telah dilakukan dengan matang, program MBG di Tarakan masih menunggu jadwal pasti. “Pelaksanaan di Tarakan kemungkinan akan dimulai pada akhir Januari 2025, sekitar tanggal 20 atau 30,” tambah Tamrin.
Ia juga mengungkapkan bahwa berbagai pihak telah melakukan rapat koordinasi untuk mempersiapkan program ini, termasuk dengan Kodim 0907, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Dinas Kesehatan, serta PDAM dan PLN untuk memastikan kelancaran distribusi makanan.
Dengan adanya program ini, diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi siswa, sekaligus mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan kesejahteraan masyarakat. []
Redaksi03