Ilustrasi darurat pelecehan seksual di sekolah (dok: ist)

Dinas Pendidikan Kaltara Tegaskan Tak Akan Toleransi Pelecehan Seksual di Lingkungan Pendidikan

MALINAU – Kasus dugaan pelecehan seksual yang melibatkan seorang guru di salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, mendapat perhatian serius dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara).

Oknum guru yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) tersebut diduga telah melakukan pelecehan terhadap 10 siswa selama proses pembelajaran. Tindakan yang dilakukan oleh guru tersebut, antara lain berupa memegang pundak dan membelai rambut para siswa, yang menciptakan ketidaknyamanan di lingkungan sekolah.

Kepala Disdikbud Kaltara, Teguh Henri Sutanto, menyampaikan penyesalannya terkait kejadian tersebut.

Ia menegaskan bahwa pihaknya tidak akan menoleransi segala bentuk pelecehan seksual yang merusak citra dan atmosfer dunia pendidikan.

“Kami sangat menyesalkan kejadian ini. Apapun alasannya, pelecehan seksual adalah tindakan yang tidak dapat diterima di lingkungan pendidikan,” ujarnya saat dikonfirmasi, Rabu (15/01/2025).

Teguh menjelaskan bahwa Disdikbud Kaltara akan bertindak tegas dan memastikan proses hukum berjalan dengan baik. Saat ini, pihak Disdikbud tengah menunggu hasil penyelidikan dari kepolisian untuk mengambil langkah selanjutnya.

“Kami sudah menerima laporan yang valid terkait kejadian ini. Meskipun ada upaya mediasi, kami tidak akan ragu untuk mengambil langkah hukum jika terbukti adanya tindakan pelecehan seksual oleh oknum guru tersebut,” tegasnya.

Guru yang diduga melakukan pelecehan ini sudah mengabdi selama lebih kurang empat tahun di sekolah tersebut. Selama masa jabatannya, ia diduga melakukan tindakan pelecehan yang bersifat fisik maupun verbal terhadap beberapa siswa.

“Kami akan memastikan bahwa penyelidikan ini berjalan secara transparan dan melibatkan aparat penegak hukum agar prosesnya adil bagi semua pihak, terutama bagi para korban,” ujar Teguh.

Teguh juga mengungkapkan bahwa Disdikbud Kaltara memiliki komitmen yang kuat untuk menjaga kualitas pendidikan yang aman dan nyaman bagi seluruh siswa.

“Guru harus menjadi contoh yang baik bagi siswa, baik dalam sikap maupun perilaku. Tindakan pelecehan seperti ini jelas melanggar etika profesi dan merusak integritas lembaga pendidikan,” katanya.

Ia menambahkan bahwa pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk memastikan kasus ini ditangani dengan serius dan tuntas.

Disdikbud Kaltara juga menekankan pentingnya menjaga profesionalisme di dunia pendidikan agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.

Penyelidikan lebih lanjut yang dilakukan oleh pihak berwenang diharapkan dapat mengungkapkan kebenaran dari peristiwa ini, serta memberikan efek jera bagi oknum yang terlibat.

Disdikbud Kaltara berharap agar kejadian ini menjadi pelajaran berharga untuk menjaga atmosfer pendidikan yang aman, sehat, dan bebas dari segala bentuk kekerasan maupun pelecehan. []

Redaksi03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com