Pasangan suami istri yang beruntung mendapat hak mengasuh bayi yakni Muhammad Abidin yang menjabat ajudan Wakil Wali Kota Palangka Raya, Mofit Saptono dan istri Abidin Hosianah seorang guru di Palangka Raya. “Anak ini kami beri nama Gea Putri Afdelling sesuai tempat ditemukannya bayi ini oleh warga di kawasan perkebunan kelapa sawit,” kata Muhammad Abidin disela-sela menerima bayi perempuan itu.
Abidin didampingi istrinya mengatakan, pihaknya segera mengurus segala bentuk yang diperlukan oleh pihak terkait dan persyaratan yang harus dikeluarkan. “Doakan saja semoga bayi itu bisa tumbuh menjadi manusia yang berguna bagi nusa, bangsa dan agama. Saya diamanatkan untuk merawat bayi ini. Insya Allah saya akan menjaga bayi ini dengan baik,” kata Abidin mendoakan bayi tersebut.
Direktur RSUD Muara Teweh, drg Dwi Agus mengatakan, saat diserahkan ke rumah sakit bayi ini penuh dengan gigitan semut, hasil evaluasi tim medis spesialis anak, sampai hari ini bayi dinyatakan sehat dan layak sudah dikeluarkan dari rumah sakit. “Kami di rumah sakit petugas hanya merawat dan membersihkan bayi, selanjutnya kami harus menyerahkan ke dinas sosial yang menitipkan bayi ke rumah sakit,” katanya.
Bayi ini masuk rumah sakit kata dia, dengan berat 2.900 gram dan panjang 46 centi meter. Sementara Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi setempat, Hendro Nakalelo mengungkapkan, pihaknya sebagai bidang tugasnya, dimana bayi ditemukan di areal perkebunan sawit dan diserahkan dari pihak perusahaan Polres, adalah tanggung jawab pemerintah atau tangggung jawab negara.
“Setelah diberitakan banyak orang tua yang ingin mengadopsi bayi ini dan yang beruntung adalah bapak Muhammad Abidin,” ujar Hendro. Bayi berjenis kelamin perempuan yang masih lengkap dengan tali pusar dan ari-ari ditemukan pada Rabu (3/6) pagi sekitar pukul 06.00 itu ditemukan karyawan perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Antang Ganda Utama, Santo (30).
Warga menduga bayi yang ditemukan warga berada di bawah pohon sawit bekas camp areal Base Camp Afdeling Hajak C Kilometer 24 Sikui Kecamatan Teweh Baru itu merupakan hubungan gelap dan tidak dikehendaki kehadirannya oleh ibunya. Saat ditemukan warga kondisinya memprihatinkan karena dikerubuti semut tanpa alas dan baju (telanjang). [] ANT