PALANGKA RAYA – Angka stunting di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, masih tercatat lebih dari 20 persen. Pemerintah Kota Palangka Raya terus berusaha menurunkan prevalensi gangguan pertumbuhan pada anak tersebut.
Wakil Wali Kota Palangka Raya, Achmad Zaini, mengungkapkan bahwa pengurangan angka stunting menjadi salah satu prioritas utama pemerintah daerah.
Ia menambahkan, target yang ditetapkan adalah menurunkan angka stunting di bawah 20 persen, sesuai dengan sasaran pemerintah pusat.
“Program ini menjadi fokus utama kami bersama Pak Wali Kota. Kami berkomitmen untuk menurunkan angka stunting di bawah 20 persen. Saat ini, angkanya masih di atas 20 persen, dan kami berupaya mengejar target tersebut,” ujar Achmad Zaini, Senin (28/04/2025).
Berbagai langkah telah ditempuh untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut. Pemerintah Kota meluncurkan beberapa program pencegahan dan penanganan stunting, dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk pejabat daerah.
Salah satu inisiatif yang dilaksanakan adalah Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting). Program ini meminta seluruh pejabat di Pemkot Palangka Raya untuk berperan sebagai Bapak dan Bunda Asuh bagi anak-anak yang berisiko mengalami stunting.
“Kami mengajak semua pejabat dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk menjadi Bapak Asuh Cegah Stunting. Ini merupakan komitmen kami agar anak-anak dapat tumbuh sehat dan cerdas,” tambahnya.
Menurut Achmad Zaini, pendekatan kolaboratif ini dianggap sangat penting untuk memastikan bahwa program penanganan stunting dapat dilaksanakan secara merata di seluruh lapisan masyarakat.
Ia juga menekankan pentingnya peran keluarga dalam mendampingi anak-anak dalam masa tumbuh kembang mereka. Selain itu, perhatian terhadap pemenuhan gizi anak sejak dalam kandungan hingga usia balita menjadi kunci utama dalam pencegahan stunting.
Pemerintah Kota Palangka Raya terus mengupayakan edukasi serta intervensi sejak dini melalui berbagai saluran layanan masyarakat.[]
Redaksi12
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan