PYONYANG-Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, menginstruksikan Angkatan Laut negaranya untuk mempersenjatai kapal-kapal perang dengan senjata nuklir. Instruksi ini disampaikan bersamaan dengan peluncuran kapal perang kelas perusak terbaru Korea Utara yang diberi nama Choe Hyon, dengan bobot mencapai 5.000 ton.
Sejumlah pengamat militer memperkirakan bahwa kapal perusak tersebut dilengkapi dengan rudal taktis jarak pendek yang berkemampuan membawa hulu ledak nuklir. Kim Jong Un turut menyaksikan langsung hari pertama uji coba sistem persenjataan kapal tersebut, sebagaimana dilaporkan oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) dan dikutip dari AFP.
Dalam kunjungannya, Kim memerintahkan para pejabat militer untuk mempercepat proses produksi senjata nuklir yang diperuntukkan bagi kekuatan laut. Pemerintah Korea Utara sebelumnya mengklaim bahwa kapal-kapal perang mereka telah dibekali dengan “senjata paling kuat” dan dijadwalkan akan mulai beroperasi awal tahun mendatang.
Para analis meyakini kapal perusak itu kemungkinan besar dilengkapi dengan sistem rudal antarkapal dan rudal antipesawat, menyesuaikan dengan ukurannya. KCNA juga melaporkan bahwa Angkatan Laut Korea Utara telah melaksanakan uji coba terhadap berbagai jenis senjata, termasuk rudal taktis antarkapal, senjata otomatis, suar sinyal, dan perangkat pengacau elektronik.
Selain itu, uji coba juga mencakup peluncuran rudal jelajah supersonik, rudal jelajah strategis, rudal antipesawat, serta senjata otomatis berkaliber 127 milimeter. Kim menyatakan bahwa sistem persenjataan yang dipasang pada kapal perang tersebut telah “terintegrasi secara efektif” dengan kemampuan serangan tinggi, termasuk rudal jelajah supersonik, strategis, dan rudal balistik taktis.
Di sisi lain, militer Korea Selatan bersama Amerika Serikat terus memantau dengan ketat perkembangan militer Korea Utara, khususnya dalam pembangunan kapal perang canggih. Pernyataan terbaru dari Pyongyang ini juga muncul setelah pemerintah Korea Utara secara terbuka mengakui telah mengirimkan pasukan untuk mendukung Rusia dalam konflik melawan Ukraina.[]
Redaksi12
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan