Dua Siswa SMP Pontianak Tertangkap Bawa Senjata Tajam Tengah Malam

PONTIANAK – Dua pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Pontianak nyaris tidak bisa mengikuti ujian sekolah setelah tertangkap basah membawa senjata tajam dan diduga hendak tawuran. Kejadian ini terjadi pada Senin (5/5/2025) sekitar pukul 00.30 WIB di Jalan Merdeka, Gang Pergam, Kecamatan Pontianak Kota.

Kasat Humas Polresta Pontianak, AKP Wagitri, membenarkan peristiwa tersebut. “Unit Samapta Polsek Pontianak Kota (Enggang Kota) yang dibackup Tim Enggang Polresta Pontianak dan Tim PRC Polda Kalbar berhasil mengamankan tiga anak di bawah umur yang membawa senjata tajam,” jelas Wagitri.

Ketiga remaja tersebut diamankan di Gang Pergam, Jalan Merdeka. “Ketiga anak ini membawa senjata tajam dan diduga kuat akan melakukan tawuran,” ungkap Wagitri. Barang bukti yang berhasil diamankan antara lain satu unit sepeda motor, satu celurit panjang, dua samurai, satu tombak, satu palu, dan satu gunting.

“Saat ini anak-anak tersebut sudah diamankan di Mapolsek Pontianak Kota,” jelas Wagitri. Dari ketiga remaja yang diamankan, dua di antaranya berstatus sebagai pelajar SMP di Kota Pontianak dan nyaris gagal mengikuti ujian sekolah akibat peristiwa ini.

Wagitri menambahkan, “Ketiganya saat ini sudah dipulangkan atau diserahkan kepada orang tua mereka masing-masing.” Peristiwa ini kembali menyoroti maraknya aksi tawuran yang melibatkan pelajar di Kota Pontianak.

Kapolresta Pontianak melalui Wagitri mengimbau para orang tua untuk lebih memperhatikan aktivitas anak-anaknya, terutama di malam hari. “Kami meminta peran aktif orang tua dalam mencegah anak-anak terlibat dalam kegiatan negatif seperti tawuran,” tegas Wagitri.

Dinas Pendidikan Kota Pontianak menyatakan akan memberikan pembinaan khusus kepada kedua pelajar tersebut. “Kami tidak ingin masa depan mereka hancur karena kesalahan di usia muda. Mereka tetap akan mengikuti ujian dengan pendampingan khusus,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Pontianak.

Kasus ini juga memantik perhatian Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) setempat. “Ini menjadi peringatan bagi kita semua tentang pentingnya pengawasan terhadap pergaulan remaja,” kata perwakilan KPAI Kalimantan Barat.

Polisi menyatakan akan meningkatkan patroli di wilayah-wilayah rawan tawuran, terutama di sekitar sekolah dan tempat berkumpulnya remaja. “Kami akan bekerja sama dengan pihak sekolah dan orang tua untuk mencegah terulangnya kejadian serupa,” pungkas Wagitri. []

Redaksi11

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com