Eskalasi Mematikan: India-Pakistan Bentrok Lagi, Korban Jiwa Berjatuhan

ISLAMABAD – Ketegangan antara India dan Pakistan memuncak setelah serangan rudal India ke wilayah Pakistan pada Rabu (7/5/2025) dini hari menewaskan delapan warga sipil dan melukai 36 lainnya. Serangan yang menyasar lima lokasi berbeda, termasuk wilayah Kashmir yang dikelola Pakistan, memicu respons militer Islamabad yang mengklaim telah menembak jatuh lima pesawat tempur India. Letnan Jenderal Ahmed Sharif Chaudhry, juru bicara militer Pakistan, menyatakan, “Militer India melancarkan 24 serangan ke wilayah kami, termasuk sasaran sipil di Ahmedpur Sharqia yang menewaskan lima orang, termasuk seorang balita.”

Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif mengecam keras serangan ini melalui akun Twitter, menyebutnya sebagai “tindakan perang yang pengecut” dan menegaskan “Pakistan memiliki hak penuh untuk membalas secara tegas.” Klaim Pakistan tentang penembakan pesawat India dibenarkan Menteri Pertahanan Khawaja Asif dalam wawancara, “Angkatan Udara kami telah menjatuhkan lima pesawat musuh sebagai bentuk pertahanan.”

Eskalasi ini terjadi pasca-insiden April lalu dimana 26 turis tewas di Kashmir, yang dianggap sebagai pemicu ketegangan terbaru. Konflik ini semakin kompleks dengan hancurnya dua masjid di Muzaffarabad dan Kotli serta tewasnya dua remaja dalam serangan tersebut. Analisis konflik menunjukkan akar masalah terletak pada sengketa Kashmir yang belum terselesaikan, diperparah dengan kapasitas nuklir kedua negara dan lemahnya mekanisme gencatan senjata 2003. Pakar hubungan internasional Dr. Ayesha Siddiqa memperingatkan potensi krisis regional jika eskalasi terus berlanjut, sementara PBB telah mendesak kedua pihak untuk menahan diri.

Hingga berita ini diturunkan, situasi di perbatasan masih tegang dengan laporan warga mulai mengungsi. India belum memberikan pernyataan resmi terkait klaim penembakan pesawatnya, namun sumber militer New Delhi menyatakan kesiapan siaga terhadap segala kemungkinan. Kedua negara terus memantau pergerakan militer masing-masing sementara komunitas internasional memohon deeskalasi untuk mencegah konsekuensi yang lebih buruk. []

Redaksi11

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com