Air Mata Bahagia Warnai Peluncuran Sekolah Rakyat di Banjarbaru

BANJARBARU – Senyum malu-malu Anggun Aprilyani (15) pada Senin (22/9/2025) seolah menjadi simbol harapan baru bagi anak-anak dari keluarga sederhana di Kalimantan Selatan. Ia berdiri di samping ayahnya, Sunarko Thamrin, seorang buruh harian lepas dari Desa Talaga, Kabupaten Tanah Laut, yang selama ini berjuang dengan penghasilan tidak sampai Rp1 juta per bulan.

Sejak ditinggal ibunya yang meninggal dunia, cita-cita Anggun untuk melanjutkan pendidikan nyaris sirna. Namun melalui program Sekolah Rakyat, ia kembali berpeluang mengejar mimpi. “Saya ingin anak saya bisa sekolah, bisa nerusin sekolahnya yang terhenti,” ucap Sunarko dengan suara bergetar.

Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) yang hadir langsung dalam kegiatan Dialog Calon Siswa Sekolah Rakyat tahap 1C di Banjarbaru menegaskan bahwa inilah semangat program tersebut. “Inilah semangat Sekolah Rakyat. Anak-anak dari keluarga sederhana, yang ditinggal ibunya dan hanya hidup bersama ayah yang bekerja seadanya, tetap punya hak untuk sekolah dan masa depan yang lebih baik,” katanya.

Selain Anggun, perhatian juga tertuju pada Muhammad Aditya (10), bocah dari Desa Pagatan Besar, Kecamatan Takisung, yang sempat putus sekolah setelah orang tuanya berpisah. Pendamping PKH, Sertiana, yang menemukan Aditya, memastikan ia lolos administrasi dan bisa kembali bersekolah. “Saya melihat ada anak tidak sekolah saat bertugas di desa. Setelah kami koordinasikan dan pastikan datanya ada di DTSEN, Aditya lolos administrasi dan bisa masuk Sekolah Rakyat,” tuturnya.

Tangis bahagia pun tak terbendung dari ibunya, Sri Rahmawati. “Terima kasih banyak. Anak saya sekarang bisa sekolah lagi. Kami merasa terjamin, tidak diragukan lagi. Alhamdulillah, ada Sekolah Rakyat yang peduli,” ujarnya penuh haru.

Para guru yang ditugaskan pun menunjukkan antusiasme serupa. Husnul Khatimah, pengajar asal Tulungagung, mengaku motivasinya adalah ingin memberi dampak nyata. “Motivasi saya bergabung di Sekolah Rakyat adalah ingin berdampak, bukan hanya untuk diri saya sendiri, tapi juga untuk generasi muda Indonesia,” katanya.

Sekolah Rakyat tahap 1C ini berlokasi di Balai Latihan Kerja (BLK) Provinsi Kalimantan Selatan, dengan 70 calon siswa yang akan segera memulai Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah pada 29 September mendatang. Gus Ipul menegaskan, program ini merupakan gagasan Presiden Prabowo Subianto untuk membuka akses pendidikan dan mengentaskan kemiskinan.

Harapan baru kini terbit bagi Anggun, Aditya, dan ribuan anak lainnya di Indonesia. Bagi mereka, Sekolah Rakyat bukan hanya ruang belajar, tetapi juga pintu masa depan. []

Admin04

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com