Akses Jalan di Tapanuli Utara Lumpuh Akibat Banjir Bandang

JAKARTA – Dua wilayah di Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Sumatera Utara (Sumut), diterjang banjir bandang usai hujan deras dan angin kencang.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun akses jalan sempat ditutup.

Banjir bandang terjadi di Jalinsum ( Jalan Lintas Sumatera ) tepatnya di Kelurahan Pasar Sarulla, Kecamatan Pahae Jae dan di jalan menuju Wisata Rohani Salib Kasih, Desa Simorangkir Julu, Kecamatan Siatas Barita.

“Banjir bandang terjadi akibat hujan deras yang berkepanjangan pada Minggu ( 29/12/2024 ) mulai pukul 18.00 WIB. Akses jalan juga sempat ditutup,” kata Kapolres Tapanuli Utara AKBP Ernis Sitinjak melalui Kasi Humas Aiptu W. Baringbing, Senin ( 30/12).

Dia mengatakan air yang mengalir dari pegunungan melintasi sungai Sarulla mendadak banyak. Air bah meluap hingga ke rumah-rumah warga serta menggenangi sepanjang jalan sekitar 300 meter.

“Luapan air juga membawa kayu besar yang tumbang dari pegunungan sehingga membuat sumber air keluar dari bawah jembatan Sarulla,” jelasnya

Menurut Aiptu W Baringbing untuk mengendalikan terjadi bahaya dan kemacetan lalulintas yang terlalu parah, petugas kepolisian, TNI, BPBD bersama masyarakat bekerjasama melakukan penanggulangan.

“Lalu alat berat warga dan milik Dinas PU Pemkab Taput didatangkan ke lokasi untuk membuang kayu di bawah jembatan dan air pun semakin surut. Saat ini banjir mulai berangsur surut dari perumahan warga dan jalan lintasan pun bisa di lalui kendaraan,” katanya

Dalam peristiwa itu, tambahnya, tidak ada korban jiwa namun rumah warga yang terdampak banjir dan berlumpur sebanyak 55 unit.

“Tercatat sebanyak 55 unit rumah warga yang terdampak banjir bandang. Setelah banjir berangsur surut, warga dan petugas mulai melakukan pembersihan rumah dan jalan yang berlumpur akibat banjir,” terangnya.

Sementara itu, lanjutnya, jalan menuju wisata Rohani Salib Kasih, Desa Simorangkir Julu, Kecamatan Siatas Barita, banjir bandang juga terjadi dan sempat memutus akses jalan ke Salib kasih dan ke tiga desa lainnya

“Banjir bandang bersumber dari gunung tiba-tiba meluap dan membawa batu besar dan lumpur sehingga merendam pemukiman warga sekitar,” kata dia.

Dia mengatakan dari pendataan sementara tak ada ada korban jiwa dalam peristiwa banjir bandang itu. Namun, sambungnya, secara materi ada tiga unit rumah warga yang rusak akibat benturan batu besar yang terbawa banjir bandang.

Setelah peristiwa tersebut petugas kepolisian, TNI dan BPBD melakukan pembersihan dengan menghadirkan alat berat.

“Akhirnya malam itu sekira pukul 22.30 WIB banjir pun mulai surut dan alat berat pun didatangkan untuk membersihkan lumpur dari jalan dan pemukiman warga. Untuk saat ini kedua titik banjir tersebut sudah terkendali dan kendaraan pun sudah berjalan lancar,” paparnya.[]

Redaksi10

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com