Akses Utama Ambruk, Warga Andalkan Jembatan Pribadi Ketua RT

PALANGKA RAYA — Harapan warga RT 15 RW 14 Kelurahan Bukit Tunggal untuk memiliki jembatan kokoh kembali memudar. Dua tahun lalu, mereka sempat mendapat secercah kabar baik ketika Dinas PUPR Kota Palangka Raya menyampaikan bahwa jembatan di Jalan Lingkar Dalam Hiu Putih akan dibangun dengan anggaran Rp1,2 miliar. Bahkan, Kepala Dinas PUPR kala itu juga turun langsung meninjau lokasi.

Namun optimisme itu perlahan hilang. Sejak pengumuman awal, tidak ada tindak lanjut yang benar-benar terlihat. Pembangunan yang dinanti warga tak pernah terealisasi, sementara kondisi jembatan kayu ulin yang menjadi satu-satunya akses ke Jalan Mahir Mahar semakin mengkhawatirkan.

Puncaknya terjadi pada Sabtu sore, (22/11/2025). Jembatan tersebut runtuh setelah dilintasi sebuah mobil pikap bermuatan material. Akses utama warga pun ambruk seketika.

Ketua RT 15 RW 14, Fadlun, memastikan jembatan kini sudah tidak dapat difungsikan sama sekali. “Saat ini jembatan kita tutup permanen, karena sama sekali tidak bisa dilalui,” ujarnya, Minggu (23/11/2025).

Sebagai langkah darurat, warga kini menggunakan jembatan alternatif yang dibangun menggunakan dana pribadi milik Ketua RT. Jembatan sederhana itu berdiri tepat di depan rumahnya dan menjadi satu-satunya jalur bagi sekitar 500 kepala keluarga, termasuk anak-anak yang setiap hari berangkat sekolah.

Fadlun menyebut Jalan Lingkar Dalam adalah ruas vital yang tidak bisa dibiarkan tanpa perbaikan. Ia berharap pemerintah kota segera turun tangan, apalagi wilayahnya menjadi bagian dari visi pembangunan Palangka Raya yang tengah didorong lebih maju.

“Saya berharap melalui kepemimpinan wali kota yang mengusung tema Palangka Raya semakin KEREN membawa perubahan pembangunan di wilayah RT kami. Salah satunya paling tidak jembatan ini segera diperbaiki,” tegasnya.

Warga kini menunggu langkah nyata pemerintah setelah dua tahun harapan mereka tidak kunjung terjawab. []

Admin03