CALIFORNIA — Saham Tesla mengalami penurunan signifikan setelah berlangsungnya demonstrasi besar-besaran di sekitar 90 showroom Tesla yang tersebar di Amerika Serikat pada Sabtu (22/03/2025) lalu. Gerakan yang dikenal dengan nama “Tesla Takedown” ini sudah memasuki pekan kelima dengan tuntutan agar masyarakat menjual kendaraan dan saham Tesla sebagai bentuk protes terhadap kebijakan yang diambil oleh CEO Tesla, Elon Musk.
Elon Musk, yang saat ini memegang sekitar 411 juta saham Tesla atau sekitar 13% dari total saham perusahaan, meminta agar para karyawan Tesla tetap mempertahankan saham mereka. Namun, meski demikian, harga saham Tesla (TSLA) yang sempat mencapai puncaknya di angka US$479,86 pada 17 Desember 2024, kini mengalami penurunan tajam hingga 48% dan ditutup pada angka US$248,71 pada Jumat (21/03/2025).
Mengutip dari CNN Internasional pada Senin (24/03/2025), data terbaru menunjukkan adanya lonjakan signifikan dalam jumlah kendaraan Tesla yang dijual kembali oleh pemiliknya. Pada dua pekan pertama Maret 2025, sekitar 1,4% kendaraan Tesla model 2017 ke atas telah masuk dalam daftar trade-in, meningkat tajam dibandingkan 0,4% pada periode yang sama tahun lalu.
Aksi protes ini dipicu oleh kebijakan Elon Musk sebagai pemimpin Department of Government Efficiency (DOGE), lembaga yang berfokus pada pemangkasan anggaran dan pengurangan jumlah staf di pemerintahan federal AS. Salah satu proposal DOGE yang kontroversial adalah pemutusan 20% staf di Internal Revenue Service (IRS) serta penutupan United States Institute of Peace, yang dinilai berdampak pada berbagai layanan publik.
Gerakan “Tesla Takedown” digagas oleh aktor dan sutradara Hollywood, Alex Winter, bersama akademisi dari Boston University, Joan Donovan. Gerakan ini kini telah berkembang dengan hadirnya organisasi lokal di 28 negara bagian AS, termasuk Washington, DC, dan aksi protes yang semakin besar di showroom-showroom Tesla.
Para demonstran mengangkat berbagai spanduk yang mengkritik kebijakan Musk, seperti “Honk if you hate Elon” dan “Sell your swasticar”. Mereka berpendapat bahwa kebijakan Musk tidak hanya berdampak pada Tesla tetapi juga membawa pengaruh negatif terhadap berbagai sektor kehidupan lainnya, khususnya dalam pemangkasan layanan publik yang mereka nilai merugikan masyarakat.
Salah satu aksi protes yang berlangsung di showroom Tesla di Rockville, Maryland, pada Sabtu lalu, berhasil menarik lebih dari 400 peserta. Angka ini tetap stabil dibandingkan pekan sebelumnya, namun menunjukkan adanya peningkatan signifikan jika dibandingkan dengan awal dimulainya kampanye ini.
Hingga saat ini, Tesla belum memberikan tanggapan resmi terkait aksi protes ini dan dampaknya terhadap perusahaan. Elon Musk juga belum memberikan komentar langsung mengenai tuntutan demonstran yang menyerukan agar masyarakat memboikot produk dan saham Tesla. []
Redaksi03