Alarm Kesehatan! Ribuan Warga Pontianak Terdeteksi TBC Sepanjang 2025

PONTIANAK – Lonjakan temuan kasus penyakit di Kota Pontianak sepanjang 2025 memicu kewaspadaan serius. Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pontianak menunjukkan Tuberkulosis (TBC) masih menjadi ancaman utama kesehatan masyarakat, dengan total 2.415 kasus terdeteksi hingga awal Desember 2025.

Peningkatan jumlah kasus ini bukan semata-mata mencerminkan memburuknya kondisi kesehatan warga, melainkan hasil dari perubahan pola kerja pemerintah daerah yang kini lebih agresif dalam mendeteksi penyakit. Dinkes Pontianak tidak lagi menunggu warga datang berobat, tetapi aktif mendatangi lingkungan masyarakat untuk melakukan penelusuran kasus.

Kepala Dinkes Kota Pontianak, Saptiko, menyebut strategi tersebut sebagai langkah krusial untuk menghentikan mata rantai penularan TBC yang selama ini kerap tidak terdeteksi.

“Kami tidak ingin kasus TBC terus tersembunyi. Dengan mendatangi langsung masyarakat, penderita bisa lebih cepat diketahui dan langsung masuk pengobatan, sehingga risiko penularan ke orang lain dapat ditekan,” ungkap Saptiko di Pontianak, Selasa (30/12/2025).

Sebagai bagian dari penguatan pengendalian TBC, Pemerintah Kota Pontianak membentuk lima Kelurahan Siaga TBC. Program ini melibatkan peran aktif masyarakat, mulai dari deteksi dini hingga pengawasan kepatuhan pasien dalam menjalani pengobatan yang berlangsung minimal enam bulan.

“Kelurahan Siaga TBC kami siapkan untuk memastikan warga tidak putus obat. Peran masyarakat sangat penting, baik dalam mengenali gejala maupun memastikan penderita disiplin menjalani terapi sampai tuntas,” jelasnya.

Tak hanya penyakit menular, Dinkes Pontianak juga menyoroti meningkatnya Penyakit Tidak Menular (PTM) yang kini masuk dalam daftar 10 besar penyakit paling sering dikeluhkan dan mematikan sepanjang 2025. Perubahan gaya hidup, khususnya kebiasaan merokok dan pola hidup tidak sehat, dinilai menjadi faktor pemicu utama.

Saptiko menegaskan, TBC menyebar dengan sangat cepat melalui udara, terutama saat penderita batuk tanpa perlindungan. Sementara itu, penyakit tidak menular dapat dicegah melalui pemeriksaan rutin dan perubahan perilaku hidup sehat.

“Pencegahan tidak bisa hanya bergantung pada fasilitas kesehatan. Kesadaran masyarakat untuk memeriksakan diri sejak dini dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat menjadi kunci utama,” ujarnya.

Saat ini, layanan pengobatan dan pemantauan penyakit tetap terpusat di puskesmas, rumah sakit, serta klinik kesehatan yang tersebar di seluruh kecamatan Kota Pontianak. Masyarakat diimbau segera memeriksakan diri apabila mengalami batuk berkepanjangan dan tidak menunda pengobatan demi menekan laju penyebaran penyakit. []

Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com