Aldryansyah Soroti Ketimpangan Pembangunan di Sandaran–Karangan

KUTAI TIMUR – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur, Aldryansyah, kembali menyampaikan kegelisahan yang sudah lama dirasakan warga di Daerah Pemilihan 5. Ia menilai ketimpangan pembangunan masih tampak jelas, terutama di Kecamatan Sandaran dan Karangan. Dua wilayah itu, menurutnya, terus berjuang memenuhi kebutuhan dasar yang semestinya sudah dinikmati seluruh masyarakat, mulai dari air bersih, listrik, infrastruktur jalan, hingga sinyal telekomunikasi yang layak.

Empat persoalan tersebut, kata Aldryansyah, bukan hal baru bagi warga. Keluhan serupa sudah berlangsung bertahun-tahun, tetapi penyelesaiannya masih jauh dari tuntas. “Di Sandaran dan Karangan, empat masalah pokok yang paling dirasakan warga air, listrik, jalan, dan sinyal. Akses antar-wilayah masih sangat sulit, bikin pantat sakit kalau lewat darat,” ujarnya di Sangatta, Senin (17/11/2025). Ia menuturkan situasi infrastruktur yang tertinggal membuat aktivitas masyarakat menjadi lebih berat, bahkan untuk urusan dasar seperti berpindah antar-kecamatan.

Aldryansyah menjelaskan bahwa beberapa kawasan masih terisolasi secara akses. Ia mencontohkan Tanjung Mangkalihat, yang hingga sekarang belum memiliki jalur darat langsung ke pusat pemerintahan Kutai Timur. Kondisinya membuat warga harus menempuh rute memutar melalui Kabupaten Berau. “Harus masuk Berau dulu via Labuan Bilik, baru putar balik ke Kutim lagi. Tidak ada akses jalan langsung. Warga terpaksa lewat laut pakai speedboat, biaya mahal, dan akses rumah sakit sangat terbatas,” tambahnya.

Ia menilai keadaan itu bukan hanya menghambat mobilitas warga, tetapi juga memicu tingginya biaya hidup. Harga kebutuhan pokok di wilayah-wilayah tersebut sering kali lebih tinggi dibanding kecamatan lain di Kutai Timur karena distribusi barang terkendala akses yang sulit. Warga juga kesulitan ketika harus mencari layanan kesehatan, pendidikan, atau mengurus administrasi pemerintahan karena perjalanan yang panjang dan memakan biaya.

Menurut Aldryansyah, kondisi yang terus berulang ini seharusnya menjadi perhatian serius pemerintah daerah. Ia berharap pembangunan infrastruktur di wilayah pesisir dan perbatasan segera dipercepat agar ketimpangan antarwilayah tidak semakin melebar. Tanpa langkah nyata, ia khawatir warga di Sandaran, Karangan, dan wilayah sekitar akan terus tertinggal dari sisi pelayanan dasar yang merupakan hak mereka sebagai bagian dari Kutai Timur.[]

Admin05

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com