Anak Direkrut via Medsos, Polisi Bekasi Bongkar Jaringan TPPO

JAWA BARAT – Kepolisian berhasil menggagalkan praktik tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang menjerat anak di bawah umur dengan modus tawaran pekerjaan di luar negeri. Tiga remaja asal Bekasi yang masih berusia 12 hingga 17 tahun diselamatkan dari upaya pengiriman ilegal ke Malaysia.

Kasus ini bermula dari laporan orangtua salah satu korban yang menyebut anaknya meninggalkan rumah tanpa izin. Laporan itu ditindaklanjuti oleh Satreskrim Polres Metro Bekasi bersama Polsek Serangbaru. Dari penyelidikan, diketahui bahwa para korban direkrut melalui media sosial Instagram dengan janji bekerja di salon kecantikan di Malaysia. Mereka dijanjikan gaji menggiurkan, berkisar Rp20 juta hingga Rp30 juta per bulan.

“Anak-anak tersebut bisa kami amankan di Grobogan (Jawa Tengah) sebelum diberangkatkan ke Malaysia. Pada malam harinya langsung dipulangkan ke Bekasi dan tiba pukul 08.00 WIB,” ujar Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi, AKBP Agta Bhuwana Putra, dalam konferensi pers, Selasa (16/09/2025).

Dalam operasi ini, polisi juga mengamankan pihak penampung di Grobogan serta pihak travel yang membawa para korban dari Bekasi. Langkah cepat ini menyelamatkan para remaja dari ancaman eksploitasi yang diduga dilakukan oleh jaringan perdagangan manusia lintas daerah.

Berdasarkan keterangan polisi, modus perekrutan cukup rapi. Korban direkrut diam-diam tanpa sepengetahuan orangtua melalui media sosial. “Mereka direkrut melalui Instagram tanpa sepengetahuan orangtua. Para pelaku menjanjikan pekerjaan di salon kecantikan di Malaysia dengan gaji besar,” jelas Agta.

Kasus ini menunjukkan bagaimana kelompok pelaku memanfaatkan platform digital untuk menjerat korban. Polisi menduga ada sindikat yang lebih luas di balik upaya perekrutan ini. Saat ini, penyidikan masih terus dilakukan untuk mengungkap keterlibatan pihak lain.

Salah satu orangtua korban, Aan Julianto (45), menyampaikan rasa syukurnya atas penyelamatan anaknya. “Saya sangat berterima kasih atas kerja cepat Polres Bekasi, khususnya unit PPA. Anak saya bisa terselamatkan dari perdagangan manusia,” ujarnya penuh haru.

Usai diselamatkan, para korban dibawa ke Polres Metro Bekasi. Mereka menjalani konseling dan memberikan keterangan terkait kasus ini. Polisi menegaskan, perlindungan terhadap anak-anak akan terus diperkuat agar mereka tidak mudah terjebak bujuk rayu tawaran kerja ke luar negeri.

Agta juga mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada. “Kami imbau agar orangtua lebih mengawasi anak-anaknya. Jangan mudah tergiur tawaran bekerja ke luar negeri, apalagi dengan janji gaji yang tidak masuk akal,” pesannya.

Kasus ini sekaligus menjadi alarm bahaya bagi masyarakat bahwa media sosial kini tidak hanya menjadi ruang interaksi, tetapi juga pintu masuk kejahatan terorganisasi. Kewaspadaan dan komunikasi dalam keluarga menjadi benteng utama untuk mencegah korban baru berjatuhan. []

Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com