Anantarupa Studios Diterpa Isu: Karyawan Lokapala Tunggu Kepastian Gaji

JAKARTA – Industri game lokal kembali mendapat sorotan tajam setelah Anantarupa Studios, pengembang di balik game Lokapala, diduga menelantarkan hak-hak finansial para pegawainya sejak akhir 2024. Isu keterlambatan pembayaran gaji yang telah mencuat sejak November tahun lalu itu kini menyeruak ke permukaan setelah sejumlah mantan dan pegawai aktif menyuarakan kondisi mereka melalui media sosial dan forum komunitas digital.

Dari berbagai kesaksian yang beredar di situs seperti Murzfeed dan Glassdoor, para karyawan mengaku belum menerima upah hingga lima bulan lamanya. Beberapa bahkan menyebut bahwa janji pembayaran yang semula dijadwalkan seusai Ramadan Februari 2025 tak kunjung terealisasi. Laporan menyebut bahwa pernyataan resmi dari manajemen tidak memberikan kepastian konkret, melainkan justru dianggap membingungkan dan menghindari inti persoalan.

Kepala Eksekutif Anantarupa Studios, Ivan Chen, akhirnya angkat bicara melalui unggahan komentar di akun Instagram Ecommurz. Dalam pernyataan publik tersebut, Ivan mengakui bahwa pihaknya belum memenuhi kewajiban terhadap para karyawan. “Ini adalah tanggung jawab saya, dan murni kesalahan saya,” tulis Ivan. Ia menambahkan bahwa dirinya tidak kabur dan masih aktif berkantor bersama tim tersisa untuk menyelesaikan tanggung jawab yang ada.

Pernyataan tersebut diperkuat oleh testimoni staf Anantarupa, Haryadi Fathani, melalui unggahan di Facebook. Ia menyebut bahwa sebagian kecil tim masih tetap datang ke kantor meski tidak digaji, sementara lainnya mengambil cuti tidak dibayar atau mencari pekerjaan sampingan demi bertahan hidup. “Kami yang masih di sini tetap berjuang, tetap masuk kantor, dan berharap akan ada keajaiban,” ujarnya.

Namun, di balik semangat bertahan itu, suasana internal perusahaan dinilai memprihatinkan. Ruang kerja disederhanakan, peralatan kerja dibatasi, hingga kebutuhan dasar seperti makanan ringan saat rapat pun tak lagi tersedia. Dalam beberapa kasus, pegawai yang memilih mengundurkan diri hanya diberikan surat pernyataan utang dari perusahaan, tanpa kepastian waktu pelunasan dan tanpa tanda tangan dari jajaran eksekutif.

Tidak hanya itu, sejumlah karyawan mengaku ditekan untuk tidak mengangkat isu ini ke ruang publik. Beberapa unggahan kritik yang disampaikan melalui Discord komunitas Lokapala bahkan disebut telah dihapus oleh moderator, sementara para staf yang bersuara diancam akan “merusak reputasi perusahaan di mata investor”.

Salah satu pengakuan anonim menyebutkan bahwa saat diskusi internal digelar pada April 2025, manajemen bahkan sempat menyalahkan pegawai atas lambatnya pencairan dana investor. “Mereka bilang kalau kita bersuara, investor akan takut. Tapi saat ditanya soal gaji, mereka malah tertawa dan bilang tidak tahu,” tulis sumber tersebut.

Di sisi lain, Ivan Chen membantah anggapan bahwa pihaknya lari dari tanggung jawab seperti yang pernah terjadi di Brandoville Studios. “Kami tidak kabur, tidak menghilang, dan tidak melepaskan tanggung jawab,” tegasnya.

Namun realitas di lapangan menunjukkan bahwa krisis ini tidak hanya menyentuh aspek keuangan, tetapi juga menyangkut kepercayaan publik dan integritas manajemen. Meskipun pembaruan mengenai Lokapala masih muncul di media sosial, ketidakhadiran Ivan secara langsung dalam beberapa kesempatan memunculkan pertanyaan di kalangan komunitas game lokal.

Sebagian pihak menilai ini sebagai titik kritis yang mencerminkan tantangan besar di industri kreatif tanah air: bagaimana menjaga keberlangsungan studio game lokal tanpa mengorbankan hak-hak tenaga kerjanya. Jika Anantarupa gagal memulihkan kepercayaan dan menyelesaikan persoalan ini secara transparan, dampaknya bisa menjalar lebih luas ke ranah kepercayaan terhadap ekosistem game buatan Indonesia.

Kini, mata publik tertuju pada langkah nyata yang akan diambil Anantarupa Studios. Apakah mereka mampu menyelesaikan utang moral dan finansial kepada karyawannya, atau akan menjadi contoh pahit kegagalan manajemen di industri game lokal yang sedang bertumbuh?

Redaksi11

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com