Ancaman Penyebaran Data Pribadi, Korban di Kubar Terpaksa Bayar Rp2,9 Juta

KUTAI BARAT – Kasus penipuan berbasis digital kembali menimpa warga di Kutai Barat. Roni Alexgores, warga Kampung Dempar, Kecamatan Nyuatan, terpaksa merugi hingga jutaan rupiah setelah menerima ancaman dari pihak yang mengaku sebagai penyedia layanan pinjaman online (pinjol).

Kasus ini resmi dilaporkan ke Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Kutai Barat pada Senin (22/9/2025). Roni menuturkan, semuanya bermula dari pesan WhatsApp yang masuk ke ponselnya dari nomor 083157457472.

Pesan tersebut mengatasnamakan aplikasi pinjol bernama “Dana Tunai” dan menagih pembayaran pinjaman sebesar Rp2 juta. Padahal, Roni tidak pernah mengajukan pinjaman daring sebelumnya.

“Isi dari pesan WhatsApp itu meminta saya untuk membayar tagihan Rp2 juta. Saya tidak menyetujui, karena saya tidak pernah melakukan pinjaman online,” jelasnya.

Namun, penolakannya justru memicu ancaman. Pelaku mengklaim memiliki data pribadi korban, termasuk foto dan KTP, dan mengancam akan menyebarkannya di media sosial jika Roni tidak membayar. Panik dengan situasi tersebut, ia akhirnya mentransfer Rp2,9 juta.

“Awalnya saya takut, terpaksa saya kirimkan uang Rp2,9 juta kepada penipu itu,” ungkap Roni.

Ancaman tak berhenti di situ. Pelaku kembali menuntut uang tambahan. Saat itulah korban menyadari dirinya terjebak dalam modus penipuan dan segera melapor ke polisi.

Kerugian yang dialami Roni bukan hanya soal uang. Ia juga kecewa karena identitas pribadinya benar-benar disebarkan di media sosial, terutama Facebook.

“Saya tidak pernah meminjam online. Kok bisa data-data pribadi saya didapat oleh penipu online. Itu yang membuat saya kesal dan melapor ke polisi,” ucapnya dengan nada geram.

Kasus ini menambah deretan panjang kejahatan siber yang menyasar masyarakat dengan memanfaatkan ketakutan akan pencemaran nama baik. Banyak korban enggan melapor karena malu atau takut.

Roni berharap pihak kepolisian bisa menindaklanjuti laporannya agar kejadian serupa tidak terus berulang. Ia juga mengingatkan warga untuk selalu waspada terhadap pesan mencurigakan.

“Pesan saya untuk masyarakat, jangan gampang percaya kalau ada pesan WhatsApp yang mengaku dari aplikasi pinjaman. Kalau memang tidak pernah meminjam, abaikan saja. Jangan sampai takut lalu kita jadi korban seperti saya,” tuturnya. []

Admin04

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com