Anggaran Rp27 Miliar untuk Rekonstruksi Jalan Tumbang Kalang

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, menyiapkan anggaran sekitar Rp27 miliar untuk melanjutkan rekonstruksi Jalan Simpang Kalang, yang menghubungkan Desa Tumbang Kalang dengan Kecamatan Antang Kalang. Proyek ini diharapkan dapat rampung pada tahun 2025.

Kepala Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, Bina Konstruksi, Perumahan Rakyat, dan Kawasan Permukiman (SDABMBKPRKP) Kotim, Mentana Dhinar Tistama, mengatakan bahwa pembangunan jalan tersebut merupakan salah satu prioritas utama pemerintah daerah.

“Insya Allah, Jalan Simpang Kalang-Tumbang Kalang dapat tuntas pada tahun ini. Pagu anggaran yang disiapkan untuk kelanjutan proyek ini mencapai sekitar Rp27 miliar,” ujar Mentana di Sampit, Kamis (23/01/2025).

Dijelaskan oleh Mentana, pada tahun 2025, Pemkab Kotim mengalokasikan anggaran lebih dari Rp181,6 miliar untuk peningkatan infrastruktur di wilayah tersebut.

Anggaran tersebut dibagi menjadi tiga bidang utama, yaitu Bidang Bina Marga, Perumahan Rakyat, dan Sumber Daya Air. Khusus untuk Bidang Bina Marga, yang fokus pada pembangunan jalan, gang, dan jembatan, anggaran yang disiapkan mencapai Rp156,9 miliar untuk 218 paket kegiatan.

Rekonstruksi Jalan Simpang Kalang-Tumbang Kalang menjadi bagian dari prioritas pembangunan infrastruktur karena jalan tersebut memiliki peran penting sebagai akses dari jalan provinsi menuju Kecamatan Antang Kalang.

“Pembangunan tahun ini merupakan kelanjutan dari proyek tahun sebelumnya. Pada 2024, kami berhasil memperbaiki sekitar 3 kilometer, dan pada 2025 ini, target kami adalah menyelesaikan 6 kilometer lagi, sehingga total panjang jalan yang diperbaiki menjadi 9 kilometer,” tambahnya.

Namun, proyek ini dilakukan secara bertahap mengingat keterbatasan anggaran. Pada 2024, Pemkab Kotim mengalokasikan dana sebesar Rp14 miliar untuk memperbaiki jalan sepanjang 3 kilometer.

Dengan anggaran sebesar Rp27 miliar pada 2025, sisa 6 kilometer jalan yang belum diperbaiki akan segera selesai.

Pelaksanaan rekonstruksi ini juga masih bergantung pada keputusan pemerintah pusat, mengingat sebagian besar anggaran infrastruktur berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Bagi Hasil (DBH) yang dikucurkan oleh pemerintah pusat. Mentana berharap, dengan dukungan dari pemerintah pusat, proyek ini dapat berjalan sesuai rencana.

“Kami berharap tahun ini jalan tersebut dapat selesai, kecuali ada perubahan dari kebijakan pusat. Yang jelas, berdasarkan anggaran yang telah diterima, kami berencana untuk menuntaskan rekonstruksi jalan ini pada tahun 2025,” tandasnya. []

Redaksi03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
X